SOLOPOS.COM - Agustinus Sugito saat mengajar siswa SMK I Pundong, Jumat (25/11) siang. (Harian Jogja/Arief Junianto)

Pendidikan Bantul menghadapi masalah kekurangan tenaga pendidik

Harianjogja.com, BANTUL–Pemkab Bantul terancam mengalami krisis guru. Pasalnya, kekurangan guru yang saat ini sudah mencapai sekitar 50 persen akan diperparah dengan rencana pensiun besar-besaran guru Sekolah Dasar (SD) 2019 mendatang.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Hal itu diakui sendiri oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul Totok Sudarto. Kepada wartawan, Rabu (8/3/2017), ia menjelaskan, guru-guru yang bakal pensiun itu merupakan guru yang diangkat berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Periode I, II, dan III.

Pengangkatan mereka sendiri dilakukan secara bertahap pada tahun 1976-1978. Adapun jumlahya, Totok mengaku, mencapai ratusan orang. “Kalau dulu Inpres mencapai ribuan. Di Bantul sendiri, jumlahnya ratusan,” kata Totok.

Itulah sebabnya, ia khawatir pensiun massal itu akan mempengaruhi kondisivitas dunia pendidikan di Bumi Projotamansari. Saat ini saja, akunya, Bantul mengalami kekurangan guru setidaknya mencapai 50 persen dari jumlah siswa yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya