SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Dana untuk sektor pendidikan di Bantul tercatat hanya 1,09% dari total APBD.

 

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

 

Harianjogja.com, BANTUL– Bupati Bantul Suharsono akan mengkaji kemungkinan naiknya alokasi anggaran untuk bidang pendidikan. Dana untuk sektor pendidikan di Bantul tercatat hanya 1,09% dari total APBD.

Suharsono saat dikonfirmasi rendahnya anggaran pendidikan di Bantul mengaku belum membuat keputusan. Ia baru berencana memanggil Satuan Kerja dan Perangkat Daerah (SKPD) ikhwal alokasi dana pendidikan yang minim tersebut.

“Saya akan panggil pimpinan SKPD dulu,” ujar Suharsono, Selasa (8/3/2016). Klarifikasi terutama dilakukan terhadap Dinas Pendidikan Dasar (Dikdas) serta Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal (Dikmenof) Bantul yang menangani masalah pendidikan.

Klarfikasi tersebut menurutnya untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pembangunan di Bantul terutama bidang pendidikan. Kajian bersama SKPD terkait bakal menentukan apakah dana pendidikan untuk Bantul perlu ditambah atau tidak. “Kalau perlu ditambah kita tambah, saya belum bisa pastikan angkanya berapa,” papar dia.

Sejauh ini lanjutnya, ia baru mengetahui rendahnya alokasi anggaran untuk sektor pendidikan dari media. Menurut Suharsono, dalam kampanyenya sebagai calon bupati Bantul beberapa waktu lalu, ia akan memprioritaskan pembangunan di bidang pendidikan.

Hal itu untuk mencegah tingginya pungutan biaya pendidikan yang diterapkan sekolah ke orang tua siswa. Kepala Seksi Kurikulum Dikmenof Bantul Muhamad Ghozali mengakui, rendahnya alokasi anggaran pendidikan memicu mahalnya biaya sekolah.

Anggaran yang minim ke sekolah memaksa sekolah membebankan anggaran pendidikan ke orang tua siswa dengan menerapkan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) lebih tinggi dari daerah lain di DIY. Alhasil, biaya pendidikan menjadi lebih mahal. “Dibanding di Kota Jogja, SPP per bulan hanya Rp40.000 karena alokasi anggaran untuk pendidikan besar. Di Bantul SPP per bulan untuk SMA, SMK Rp110.000 sampai Rp200.000,” ujarnya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebelumnya mencatat alokasi dana pendidikan di Bantul hanya 1,09% atau sekitar Rp21 miliar dari total APBD berjumlah hampir Rp2 triliun. Jauh dari amanah undang-undang sebesar 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya