SOLOPOS.COM - Beberapa siswa SD Muhammadiyah Menguri di Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kulonprogo bersiap melakukan foto bersama usai mengikuti deklarasi hari dongeng nasional di sekolahnya, Sabtu (28/11/2015). (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N)

Pendidikan Kulonprogo masih menghadapi masalah kurangnya minat melanjutkan sekolah

Harianjogja.com, KULONPROGO -Porsi anggaran pendidikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kulonprogo 2016 telah mencapai sekitar 48%, lebih dari ketentuan pemerintah pusat yang ditetapkan minimal 20%.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Meski demikian, alokasi tersebut mayoritas digunakan untuk gaji tenaga pendidik dan kependidikan.

Hal itu diungkapkan Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo, usai upacara peringatan hari pendidikan nasional di Alun-alun Wates, Kulonprogo, Senin (2/5/2016). “APBD kita ada sekitar Rp1,4 triliun. Hampir Rp700 juta untuk sektor pendidikan,” kata Hasto.

Hasto memaparkan, anggaran ratusan juta itu paling banyak dialokasikan untuk kebutuhan gaji tenaga pendidik dan kependidikan. Prioritas selanjutnya adalah pembangunan infrastruktur dan berbagai fasilitas pendukung pendidikan. Sedangkan lainnya digunakan untuk memberikan operasional bagi peserta didik maupun bantuan beasiswa.

Hasto lalu berpendapat kualitas pendidikan di Kulonprogo masih harus ditingkatkan. Masyarakat perlu lebih dimotivasi agar mau menempuh pendidikan setinggi-tingginya.

Meski hidup di desa, masyarakat hendaknya tidak hanya merasa cukup dengan jenjang SD atau SMP saja. Hasto mengatakan akan lebih baik jika dilanjutkan ke jenjang SMA/SMK atau bahkan perguruan tinggi.

Soal biaya, dia menyatakan masyarakat tidak perlu khawatir karena banyak fasilitas beasiswa dari pemerintah maupun swasta yang bisa diakses.

Hasto menambahkan, pendidikan karakter harus selalu diselaraskan dengan bidang akademik. Namun, orang yang berkarakter baik saja juga tidak cukup sehingga mesti tetap memiliki kemampuan dan keterampilan. “Misal dia jujur tapi malas belajar. Itu perlu diubah jadi lebih baik juga,” ucap Hasto.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Kulonprogo, Sumarsana mengatakan, anggaran yang dialokasikan untuk gaji tenaga pendidik dan kependidikan mencapai sekitar Rp500 juta.

“Guru dan tenaga kependidikan lainnya tentu memegang peranan penting. Pendidikan tidak bisa berjalan tanpa mereka,” ujar Sumarsana.

Anggaran lainnya dialokasikan untuk pemenuhan dan perbaikan sarana prasana pendidikan. Sumarsana mengakui masih banyak sekolah di Kulonprogo yang perlu diperbaiki bangunan fisiknya maupun dilengkapi fasilitasnya.

“Ada juga anggaran beasiswa untuk anak tidak mampu dan berprestasi. Besarnya Rp1 juta per anak,” ungkap Sumarsana kemudian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya