SOLOPOS.COM - Siswa SD Mejing tengah belajar di ruang kelas baru yang masih belum sepenuhnya siap pakai, Kamis (23/3/2017). (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Pendidikan Kulonprogo di SD Mejing menghadapi ancaman bencana

Harianjogja.com, KULONPROGO–Menghindari terjadinya korban, siswa SD Mejing yang berada di Pedukuhan Klepu, Desa Banjararum, Kalibawang terpaksa dipindah sebelum waktunya ke lokasi gedung baru.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Seperti diketahui, sejak dua tahun lalu Pemkab Kulonprogo memang sudah menyiapkan rencana relokasi sekolah tersebut ke lahan yang relatif aman.

Mengambil lokasi yang berjarak sekitar 400 meter dari lokasi bangunan lama, Pemkab kini telah membangun sejumlah gedung untuk sekolah tersebut di atas lahan milik Desa Banjararum seluas 2.000 meter persegi.

“Tapi memang belum sempurna. Cuma ada gedung dan listrik. Lantainya saja masih belum keramik, halamannya masih tanah,” kata Kepala SD Mejing Dwi Priyanto saat ditemui di lokasi gedung baru SD Mejing, Kamis (23/3/2017).

Ia menjelaskan, kerusakan di bangunan lama memang terbilang semakin parah. Jika sebelumnya hanya beberapa titik saja yang mengalami retakan, kini retakan itu semakin meluas. “Paling parah terjadi di ruang kepala sekolah dan kelas VI,” katanya.

Berdasarkan rencana awal, pembangunan fisik gedung baru itu akan selesai pada akhir 2017 mendatang. Dengan begitu, pemindahan kegiatan belajar mengajar pun idealnya baru dilakukan 2018.

Namun, dengan kondisi sekolah yang rusak berat, pihaknya tak berani ambil resiko. Untuk itu, dirinya telah meminta izin secara lisan kepada pihak Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga (Disdikpora) Kulonprogo.

“Mereka sudah melakukan pengecekan langsung. Dan kami pun akhirnya diizinkan menempati gedung baru,” katanya.

Dwi tak menampik, kondisi gedung baru itu sebenarnya memang belum layak dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar. Kendati sejumlah fasilitas pokok seperti listrik dan toilet sudah berfungsi, namun ruang kelas masih jauh dari kata layak.

Akibatnya, sebanyak 116 siswanya pun terpaksa belajar di ruang kelas yang seadanya. Bahkan hingga kini, pihaknya belum memindahkan sejumlah perlengkapan ke gedung yang baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya