SOLOPOS.COM - Lomba peringatan Hari Autis, Kamis (2/4/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Pengembangan bakat para ABK juga dapat dilakukan dengan melibatkan dalam berbagai festival, perlombaan dan kegiatan lainnya.

Harianjogja.com, SLEMAN- Potensi yang dimiliki anak berkebutuhan khusus (ABK) perlu terus digali. Selain dengan pembinaan, penggalian dan pengembangan bakat para ABK juga dapat dilakukan dengan melibatkan dalam berbagai festival, perlombaan dan kegiatan lainnya.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Kepala Dinas Pendidikan DIY Kadarmanto Baskoro Aji mengatakan, pelibatan para ABK dalam bidang seni, budaya, olahraga dan lainnya dapat menggali potensi-potensi yang dimiliki para ABK. Keterlibatan mereka juga turut melestarikan seni budaya di masyarakat.

“Tinggal bagaimana pembinaan dan peningkatan kreativitas itu dilakukan. Jika seluruh potensi ABK digali, pembinanaan dan pengembangan bakat yang dilakukan, dapat melahirkan prestasi sendiri bagi para ABK,” ujar Baskara Aji, Kamis (2/6/2016).

Pada ajang Festival, Lomba, dan Gebyar Siswa Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Tingkat DIY, sebanyak 170 siswa mengikuti kegiatan tersebut. Mereka mengikuti 34 cabang lomba meliputi menyanyi, melukis, baca puisi, menari, design grafis, MTQ dan pantonim. Sebagian ABK juga meliputi balap kursi roda dan catur turna netra. Lomba Keterampilan meliputi tata boga, merangkai bunga, membatik, kecantikan, IT, hantaran dan modeling.

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun menilai, kegiatan tersebut dapat bermanfaat bagi para ABK untuk menunjukkan bakat dan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, event tersebut menjadi sarana mengasah dan meningkatkan kreatifitas para ABK. “Para ABK memiliki potensi dan keunggulan yang luar biasa dan berbeda dengan anak-anak lainnya. Mereka diberikan karunia khusus, sehingga tidak boleh diremehkan,” kata Muslimatun.

Meski memiliki keterbatasan, katanya, anak-anak tersebut juga bisa memberikan suatu karya menarik, seperti layaknya anak-anak yang normal. Dia berharap, potensi tersebut harus terus diasah dan dikemas secara baik oleh para guru sehingga bisa menjadi modal bagi masa depan mereka. Jumlah ABK di Sleman, kata Muslimatun, berjumlah 977 anak terdiri dari 564 anak lak-laki dan 413 anak perempuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya