SMA Bosa memiliki empat keunggulan dalam mendidik siswanya, yakni pengembangkan talenta, wawasan kebangsaan, pengetahuan akademik dan karaktek kepemimpinan.
Harianjogja.com, JOGJA – Sekolah Menengah Atas Bopkri Satu (SMA Bosa) tidak hanya ingin siswanya lulus dengan nilai tinggi. Mereka menerapkan pendidikan yang mampu mendewasakan anak didik mereka, salah satunya dengan pengembangkan talenta.
Kepala sekolah SMA Bosa, Andar Rujito mengatakan SMA Bosa tidak pernah menilai hasil dari nilai mata pelajaran saja. Mereka mencoba mendukung pengembangan talenta agar lebih baik.
“Pernah ada penelitian jika hanya fokus pada nilai mata pelajaran saja maka siswa kurang bisa berkembang di skill yang lain. Makanya kami memilih mengembangkan potensi dan talenta anak,” kata Andar di Ruang Kerjanya, Jumat (8/1/2016).
Andar menambahkan SMA Bosa memiliki empat keunggulan dalam mendidik siswanya, yakni pengembangkan talenta, wawasan kebangsaan, pengetahuan akademik dan karaktek kepemimpinan.
“Kami juga mengajak anak-anak untuk bisa mengabdi pada masyarakat lewat progam live in. Program ini mengharuskan siswa kami tinggal di pemukiman penduduk, salah satunya di Cangkringan. Mereka harus tinggal selama tiga hari di sana ikut kegiatan sehari-hari warga di sana,” kata pria berkaca mata itu.
Berkaitan dengan sekolah sebagai cagar budaya, Andar mengaku mendukung penuh predikat ini. Tentu saja tidak hanya dengan menjaga bangunan fisik agar tetap utuh namun juga menghidupkan lewat kegiatan siswa.
SMA Bosa yang ada di Jalan Wardani 2 ini mengharusnya siswanya memakai seragam Jawa pada hari Kamis Pahing. Sementara saat pengajaran bahasa Jawa mereka berkumpul di bawah Pohon Beringin tengah sekolah dengan memraktekkan pranatacara pernikahan dengan bahasa Jawa.