Jogja
Jumat, 9 Desember 2016 - 11:20 WIB

PENDIDIKAN POLITIK : Kalah dengan Politik Uang, Ruang Gerak Perempuan Terbatas

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/google image)

Pendidikan politik untuk perempuan perlu diperkuat.

Harianjogja.com, BANTUL — Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kabupaten Bantul menyebut selama ini perempuan hanya dijadikan pelengkap di dalam kuota pencalonan anggota legislatif. Hal itu mengakibatkan keterwakilan perempuan dalam ranah politik menjadi minim.

Advertisement

Ketua KPPI DIY, Iriani Pramastuti Widjojokusumo berharap pemerintah mampu mendorong peran serta perempuan dalam ranah politik. Salah satunya adalah dengan cara memberikan pendidikan politik pada perempuan. Pasalnya, daftar pemilih tetap (DPT) mayoritas merupakan perempuan. Sehingga penting bagi perempuan untuk mendapatkan pendidikan politik.

Dengan adanya kesadaran politik, maka perempuan dan masyarakat pada umumnya akan memahami pentingnya keterwakilan perempuan dalam ranah politik.

“Jangan dipilih hanya berdasarkan uangnya saja. Calon anggota legislatif itu selama ini  itu diibaratkan pohon uang. Jadi mereka dirontokkan terlebih dahulu,” kata dia, Kamis (8/12/2016)

Advertisement

Sementara itu Ketua KPPI Kabupaten Bantul yang baru dilantik, Anis Lestari menambahkan selama ini perempuan selalu kalah dengan politik uang. Sehingga perempuan tidak memliki ruang gerak yang cukup di dalam ranah politik.

Kendati demikian dia berharap, kaum perempuan tetap memiliki motivasi dan dorongan untuk terlibat dalam politik demi mengakomodir suara perempuan. Sehingga keterwakilan perempuan dalam ranah politik di Kabupaten Bantul dapat meninggkat. Paling tidak kata dia, dalam pemilu 2019 mendatang anggota legislatif perempuan di Bantul dapat mencapai 13 orang, memenuhi 30% kuota anggota legislatif.

Terpisah Pelaksana Tugas Asisten Pemerintahan Setda Bantul, Bambang Guritno menyebut peran keterwakilan perempuan di dalam politik, khusunya ranah eksekutif sudah mulai nampak. “Di Bantul sudah ada tiga kepala dinas perempuan, dua camat perempuan, dan kepala dukuh sepertinya sekarang banyak juga perempuan yang mendaftar,” ungkapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif