SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang. (JIBI/Solopos/Dok.)

Pendidikan Sleman mengenai sumbangan dikeluhkan

Harianjogja.com, SLEMAN — Keluhan akan adanya sumbangan berdalih pembangunan masjid muncul dari salah satu SD di Mlati, Sleman. Siswa diminta membayar setidaknya sebesar Rp75.000 saat masa kenaikan kelas dan Rp150.000 bagi siswa yang akan lulus sekolah tersebut.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Keluhan itu disampaikan oleh Joni Chaniago, salah satu orang tua murid di sekolah tersebut.

“Ada pungutan, sudah berlangsung lama, alasannya untuk membangun masjid,” ujarnya, Kamis (20/7/2017). Menurunya, pungutan serupa sudah dilakukan beberapa waktu lamanya dengan dalih sama.

Para siswa diminta memberikan sumbangkan yang dikatakan sukarela tapi dengan jumlah minimal Rp10.000. Sejumlah sumbangan itu, tambah pria yang anaknya sudah mentas dari sekolah itu, juga tidak dibarengi dengan bukti pembayaran dan hanya diserahkan kepada gurunya begitu saja.

Beberapa juga diminta membawa kayu serta material lainnya untuk pembangunan sarana ibadah itu. Joni mengatakan jika pihak sekolah memberikan alasan jika dana BOS sudah tidak mencukupi sehingga dibutuhkan sumbangan dari orang tua murid. Lebih lanjut, sumbangan ini juga dinyatakan sebagai imbauan dari kepala sekolah meski kemudian ketika dikonfirmasi pihak sekolah dianggap tidak bisa menjelaskan secara gamblang.

Joni mengatakan sebenarnya sudah beberapa kali mendiskusikan hal ini kepada sejumlah orang tua siswa lainnya namun hasilnya nihil.
“Semuanya pada manut saja, saya protes ke sekolah pun tidak bisa jawab, hanya ketakutan saja,”ujar warga Mlati ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya