SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa SMPN 3 Berbah sedang bermain bola di lapangan sekolah, Rabu (15/3/2017). ((Abdul Hamid Razak/JIBI/Harian Jogja)

Pendidikan Sleman melalui sekolah ramah anak bisa menekan klithih

 
Harianjogja.com, SLEMAN– Banyaknya pelajar yang terlibat aksi kekerasan di jalanan (klithih) dapat diantisipasi dengan program sekolah ramah anak (SRA). Selain pembinaan, program-program SRA juga memberikan pelajar rasa aman dan nyaman selama berada di sekolah.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Kepala SMP Negeri 3 Berbah Sri Handayani mengatakan, pelajar kerap menjadi korban tindak kekerasan baik fisik maupun seksual. Bahkan aksi bullying sering dilakukan dan dialami para siswa.

Untuk menekan tingginya kasus yang melibatkan kalangan pelajar tersebut, katanya, perlu dilakukan langkah antisipasi. Salah satunya dengan implementasi SRA.

“Dengan SRA, pelajar dapat melakukan proses belajar mengajar yang aman, nyaman dan menyenangkan,” kata Sri di sela-sela sosialiasi SRA di SMPN 3 Berbah, Rabu (15/3/2017).

Dia mengatakan, saat ini sekolah tersebut menjadi satu dari sembilan sekolah di Sleman yang dirintis menjadi SRA untuk tahun ini. Dengan menjadi SRA, diharapkan anak-anak tidak menjadi pelaku kekerasan baik fisik maupun seksual, bullying hingga kekerasan di jalanan.

“Aksi klitih saat ini sudah sangat meresahkan dan menakutkan. Aksi klitih juga merusak masadepan generasi mendatang sehingga harus diantisipasi bersama,” katanya.

Salah satu progran SRA, ujarnya, selain menjauhkan anak-anak untuk melakukan kekerasan dan bullying mereka juga diajarkan etika dan kedisiplinan. Siswa, lanjut Sri, diajak untuk tertib dan menyadari sebuah kesalahan. Siswa juga dibina untuk tidak melanggar tata tertib.

Jika mereka menyadari telah melakukan kesalahan, maka dengan sendirinya akan mencatat kesalahan yang dilakukan. “Intinya, siswa nanti akan didorong untuk kegiatan-kegiatan positif dan mendulang prestasi,” ujar Sri.

Farhan Nur Farizan siswa Kelas VII C mengaku, banyak dampak positif yang diambil dari sosialisasi RSA di sekolahnya. Siswa diajak untuk tidak mudah terpengaruh dengan orang-orang asing dan perbuatan negatif. “Kami diajak untuk menyesuaikan dengan lingkungan. Kalau jelek, dihindari,” kata Farhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya