SOLOPOS.COM - Ilustrasi mahasiswa (Hercampus.com)

Pendidikan vokasi menjadi cara bersaing dengan asing.

Harianjogja.com, JOGJA — Para akademisi mengangkap pendidikan vokasi menyimpan sebuah harapan baru ketika Indonesia harus berjibaku di era global.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Sutrisna Wibawa mengungkapkan, pendidikan vokasi banyak memiliki keistimewaan dan peluang yang tentunya sangat relevan untuk menjawab tantangan pasar dalam skala internasional.

Sutrisna menjabarkan, keistimewaan pendidikan vokasi, pertama karena terdapat beragam  institusi.
Dengan hal ini, menurutnya, pendidikan vokasi sangat bagi mereka yang sudah jelas dan yakin dengan apa yang ingin mereka kejar sebagai karier masa depan. Banyak sekali bidang yang tersedia mulai dari pariwisata dan perhotelan, manajemen retail, pengembangan software, desain interior, teknik otomotif, penata rambut hingga kuliner.

“Pendidikan vokasi menekankan keahlian praktikal yang dibutuhkan untuk terjun langsung ke industri serta membahas topik yang lebih spesifik, jika dibandingkan dengan pembahasan tyopik di universitas yang lebih luas,” ujar Sutrisna dalam diskusi Tantangan dan Peluang Pendidikan Vokasi, Senin (5/6/2017) petang.

Kedua, keistimewaan pendidikan vokasi karena banyak pilihan institusi. Menurut Sutrisna, pendidikan vokasi berbeda dengan disiplin ilmu yang memberikan gelar sarjana dan lainnya. Pendidikan vokasi ditawarkan lebih banyak institusi, baik itu politeknik, universitas, pusat pelatihan atau pun institusi-institusi lainnya yang berpsesialisasi menyelenggarakan pendidikan vokasi.

“Ketiga tentu saja lebih praktikal. Jika anda merasa menghadiri kelas kuliah membosankan, tidak suka mengerjakan tugas dan dinilai lewat ujian. Anda boleh mempertimbangkan pendidikan vokasi. Pendidikan vokasi benar-benar melatih keahlian praktikal, sehingga tentu saja lebih banyak praktek daripada teori,” jelas eks Sekjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi itu.

Vokasi Dipusatkan di Kampus Wates

Di UNY pun, lanjut Sutrisna, kini telah membuka pendidikan vokasi melalui program D3 dengan beberapa program studi. Adapun program studi Sekretaris, Akuntansi dan  Manajemen Perkantoran diselenggarakan di Kampus Wates, Kulonprogo. Sementara prodi Teknik Elektro, Teknik Kecantikan, Teknik Elektronik, Teknik Mesin, Teknik Otomotif dan Teknik Boga ditempatkan di Kampus Karangmalang, Sleman.

Ke depan seluruh program D3 rencananya akan dijadikan satu menjadi sekolah vokasi dan dipusatkan di Kampus Wates.

“Hal itu dilandasi pemikiran bahwa sekolah vvokasi memerlukan pendekatan dan lingkungan khusus,” jelas Sutrisna.

Dalam kesempatan serupa pembicara lain, Slamet, mengungkapkan, Indonesia memerlukan tenaga kerja berkeahlian terapan yang melek teknologi, luwes dan terampil. Itu agar kemampuan sumber daya siap kerja bisa selaras dengan kebutuhan dunia kerja yang sangat tarbulen, baik sebagai karyawan maupun wirausahawan.

“Oleh karena itu pendidikan vokasi memiliki arti penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya