Jogja
Rabu, 27 November 2013 - 16:55 WIB

PENEMUAN KAPAL NAZI : Ada Tulang Belulang Manusia, Tapi Tidak Angker

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tengkorak yang diduga berasal dari kerangka awak kapal selam Nazi (dailymail.co.uk)

Harianjogja.com, JOGJA- Tulang belulang manusia juga ditemukan di kapal selam U-Boat yang ditemukan di perairan laut Jawa.

Meski tulang-belulang manusia ditemukan di salah satu sudut kamar dan ruang lainnya, namun tak ada kesan di kapal milik serdadu pasukan Nazi itu angker dan menyimpan cerita mistis.

Advertisement

Hal itu berbeda dengan pengalaman yang selama ini dialami oleh Tim Penyelaman Penemuan U-Boat. Ketua tim, Budi Agung Darmawan alias Jecky mengungkapkan biasanya, saat menemukan bangkai kapal benda cagar budaya dia merinding.

“Yang ini tidak sama sekali, airnya jenih, jelas terlihat. Saya sendiri tidak setuju kalau U-Boat diangkat. Biarkan itu menjadi kuburan mereka,” tuturnya, kepada Harian Jogja, Senin (25/11/2013).

Keindahan itulah yang menjadi alasan tim peneliti hingga kini “menutup rapat” titik koordinat penemuan U-Boat ke khalayak. Selain untuk melindungi keasrian benda cagar budaya itu, kebijakan tersebut dilakukan untuk mencegah aksi para pemburu harta karun.

Advertisement

Untuk itu, Jecky mendesak agar wilayah tersebut dilalui jalur patroli. Sayangnya, niat luhur itu terancam aksi tidak terpuji lainnya.

“Sekitar tiga mil dari titik penemuan itu, ada aktivitas pengeboman. Mereka mencari ikan dengan cara itu. Kami tidak bisa mencegah karena bukan wewenang kami. Tapi, kalau kondisi itu dibiarkan, bukan tidak mungkin akan merusak situs bersejarah itu,” kata Jecky.

Adapun Direktur Operasional Sentra Selam Jogja Ika Ristiyani berharap, agar penelitian arkeologi air bawah lebih melibatkan penyelam-penyelam lokal dibandingkan penyelam luar negeri. Selain itu, anggaran penelitian di sektor tersebut ditingkatkan setelah lama vakum.

Advertisement

“Sumber daya manusia penyelam kita sangat bagus. Ini dibuktikan dengan penemuan U-Boat. Meski dengan anggaran yang minim. Ini patut diapresiasi,” kata Ika.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif