SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Antara)

Penemuan mayat Bantul sudah mencapai 13 kasus, namun jenazah telantar kekurangan anggaran

Harianjogja.com, BANTUL– Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bantul, mengusulkan ada penambahan anggaran untuk pemakaman jenazah orang terlantar yang tidak beridentitas yang meninggal di Bantul.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Pelaksana tugas Kepala Dinsos Bantul, Mahmudi mengatakan setiap tahun untuk mengurus pemakaman jenazah telantar lembaganya hanya diberi jatah anggaran delapan jenazah tiap tahunnya. Dengan demikian pihaknya akan mengajukan untuk kenaikan anggaran pada tahun 2017 setidaknya mencukupi untuk 20 jenazah.

“Anggarannya sangat minim, padahal ini dalam setengah tahun saja kami sudah menangani 13 jenazah, sehingga untuk sisanya harus menggunakan pos anggaran sementara pada kehiatan lain,” katanya, Jumat (12/8/2016).

Dikatakannya, usulan untuk penambahan anggaran pemakaman jenazah terlantar itu bukan tanpa alasan, pasalnya memang setiap tahun jumlah jenazah yang telantar memang melebihi dari anggaran yang disediakan.

Ia menjelaskan, selama ini anggaran yang diberikan oleh pemerintah adalah Rp400.000 untuk satu kali pemakaman, namun itu juga tidak menjadi patokan karena terkadang harus menyesuaikan dengan permintaan orang yang mengurusi di pemakaman.

Sementara itu, untuk lokasi pemakaman jenazah terlantar di Bantul yang dikelola oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) ini berad di wilayah Tegal Dowo, Bantul.

“Pemakamannya memang disitu selama pemakaman milik pemerintah yang sedang di bangun itu belum jadi,” kata dia.

Selama ini, jenazah yang terlantar yang dimakamkan oleh Dinsos Bantul kebanyakan memang orang yang tidak beridentitas seperti orang gila, gelandangan, atau temuan mayat kasus laka laut yang sudah tidak utuh lagi bagian tubuhnya.

Sementara itu, Kepala UPT Kebersihan Pertamanan Persampahan dan Pemakaman (KP3) Dinas Pekerjaan Umum Bantul, Surono mengatakan pemerintah saat ini sedang membuat tempat pemakaman umum (TPU) seluas lima hektare di Desa Wukirsari, Imogiri, Bantul.

Surono menambahkan bahwa proses pembangunan TPU tersebut sudah dibangun sejak tahun 2013 dan akan bisa mulai digunakan pada tahun 2017 nanti. “Setelah pemakaman itu jadi lokasi pemakaman jenazah terlantar bisa dimakamkan disitu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya