SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dokumen)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dokumen)

JOGJA—Mulai tahun ini, sekolah swasta di Kota Jogja tidak lagi mengikuti sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) real time online (RTO). Pada kondisi tertentu, hal ini menguntungkan namun juga membuat sekolah swasta harus lebih gencar berpromosi.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Di SMP Muhammadiyah 8 Yogyakarta, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Ismiyati memperkirakan tidak akan ada banyak pengaruh dari dihapusnya sekolah swasta dari RTO pada PPDB yang akan berlangsung awal Juli mendatang.

Pada dua tahun ajaran sebelumnya, PPDB di sekolah ini mengikuti sistem RTO untuk satu kelas (32 siswa). Setiap tahunnya, sekolah ini menerima siswa baru untuk kelas VII sebanyak lima kelas. “Jika tahun lalu satu kelas ikut RTO dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, maka sekarang semua ditentukan sendiri,” katanya, Selasa (11/6).

Menurut dia, dengan ikut sistem RTO, sekolah ini menjadi alternatif pilihan bagi siswa dengan prestasi baik, yang ikut bersaing memperebutkan sekolah negeri. Penyebabnya, dalam pemilihan sekolah, calon siswa diberi tiga pilihan, salah satunya sekolah swasta.

Dengan tidak ikut RTO, maka kesempatan itu tidak didapatkan lagi. “Kesempatan untuk mendapatkan calon siswa dengan prestasi baik dari yang ikut seleksi ke sekolah negeri akan berkurang tapi kami yakin ini hanya sedikit dan tidak berpengaruh secara signifikan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya