SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Foto ilustrasi truk pasir (JIBI/Harian Jogja/Solopos)

Harianjogja.com, SLEMAN—Ratusan pengemudi truk pengangkut pasir tak menggubris larangan melewati jalur nontambang. Padahal penertiban di tiap jalur dan pemasangan rambu-rambu larangan sudah dilakukan.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Kepala Desa Umbulharjo, Cangkringan Sleman, Bejo Mulyo menjelaskan ratusan truk nekat melewati jalur nontambang menuju arah Kinahrejo, Tangkisan, Umbulharjo. Padahal sosialisasi larangan dan penertiban sudah dilakukan.

Truk pengangkut pasir tetap nekat melalui jalur terutama saat pukul 16.00 WIB hingga malam bahkan hingga pagi hari. Pada waktu tersebut, tidak ada operasi penertiban oleh anggota kepolisian kepada truk pasir, sehingga sopir dengan leluasa memasuki jalur non tambangan melalui Dusun Tangkisan ke arah Petung menuju penambangan Pasir Kepuhharjo.

“Terutama malam hari itu sampai ratusan truk, tidak hanya puluhan,” terang Bejo, Kamis (29/8/2013).

Ia menambahkan pihak pemerintah desa dan warga tidak bisa berbuat banyak untuk menertibkan. Jika warga yang bertindak, khawatir akan menimbulkan masalah. Seperti yang terjadi di Proliman Kalasan beberapa waktu lalu terdapat warga yang membacok sopir truk pasir karena nekat melewat saat malam hari.

“Kami tidak ingin justru nanti bermasalah di kemudian hari,” kata dia.

Karena itu pihaknya bersama warga tetap menginginkan adanya ketegasan dari dinas terkait serta aparat kepolisian dalam melakukan penertiban. Pihak dinas, lanjutnya, perlu melakukan penertiban terhadap penambang yang nekat beroperasi saat malam hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya