SOLOPOS.COM - Ilustrasi PKL (Dok/Solopos)

Satuan Polisi Pamong Praja Gunungkidul untuk memberikan pengarahan kepada para pedagang untuk segera bergeser berjualan di los Taman Kuliner Wonosari.

Harianjogja.com, WONOSARI-Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di kompleks Pemerintahan Kabupaten Gunungkidul mulai ditertibkan siang tadi, Jumat (20/5/2016). Hal tersebut dilakukan untuk membersihkan kompleks pemkab serta menyatukan para pedagang di Taman Kuliner Wonosari.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Dalam aksi tersebut mengerahkan Satuan Polisi Pamong Praja Gunungkidul untuk memberikan pengarahan kepada para pedagang untuk segera bergeser berjualan di los Taman Kuliner Wonosari yang disediakan oleh pemkab. Tanpa terjadi kericuhan, proses relokasi berjalan aman dan tertib.

Kepala Seksi Trantib Satpol PP Gunungkidul, Djunjung Mahendro mengungkapkan terhitung mulai hari ini pihaknya terus melakukan penertiban dan pengawasan terhadap para PKL. Pembersihan PKL dilakukan diseluruh komplek pemerintahan kabupaten Gunungkidul, yakni dengan jalur sepanjang RSUD di jalan Kasatriyan hingga di depan Pintu Gerbang DPRD steril selama 24 jam. Selain itu area depan masjid alun-alun boleh berjualan mulai pukul 17.00.

Jalur selanjutnya yakni area jembatan di jalan masjid hingga taman kuliner hanya boleh di area sisi timur saja.

“Di beberapa jalur sudah kami tertibkan, pedagang boleh berjualan di sepanjang depan Taman Kuliner tapi sisi timur saja, sisi barat bersih,” kata dia, Jumat (20/5/2016).

Ia pun mengatakan bahwa Satpol PP akan terus melakukan operasi dan patroli di sepanjang jalur penertiban. Para pedagang pun sudah mulai menempatkan diri di lokasi yang telah ditentukan.

“Penertiban sudah mulai dilakukan hari ini, tapi masih kami toleransi sampai besok. Kami terus lakukan patroli keliling,” kata dia, Jumat (20/5/2016).

Sementara itu, salah satu PKL yang turut mengikuti proses relokasi, Supardi yang telah berjualan selama 15 tahun di lingkungan penda mengungkapkan tidak mengalami keberatan dengan adanya relokasi tersebut. Menurutnya, selama pemerintah masih menyediakan lokasi pengganti ia mengaku tidak masalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya