SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Hengky Irawan)

Ilustrasi penangkapan tersangka judi (JIBI/Harian Jogja/Hengky Irawan)

Harianjogja.com, KULONPROGO – Penasehat hukum Kepala Dusun Sentolo Lor Djoko Santoso, yang sedang dicari polisi, membantah kliennya terlibat perjudian. Sebaliknya, Djoko memilih lari saat menggerebekan karena panik setelah beberapa polisi datang menyergap.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Penasehat Hukum yang ditunjuk keluarga, Bambang Heriarto mengatakan, sebelum penggerebekan judi, 26 Juni silam, kliennya dihubungi melalui telepon oleh Sutimin untuk datang ke lokasi. Sutimin bermaksud meminjam uang dari Djoko sebesar Rp2 juta.

Menurut Bambang, Djoko sendiri kaget saat datang di rumah Sutimin sudah banyak orang. Dia kemudian menyerahkan uang Rp1 juta dengan jaminan sepeda motor.

“Tiba-tiba datang beberapa polisi melepas tembakan. Karena panik, Djoko ikut lari loncat ke sungai, dan kaki kanannya patah,” kata Babang, Senin (16/9).

Dia menjelaskan, pengakuan terdakwa yang tertangkap menyebut Djoko tidak ikut berjudi. Selain itu, pemeriksaan di persidangan dan pernyataan bersama para terdakwa memastikan Djoko sama sekali tidak ikut berjudi. “Ini membuktikan bahwa klien kami tidak terlibat kasus itu,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya