SLEMAN—Bupati Sleman Sri Purnomo turun langsung untuk mengawasi masalah pengadaan seragam siswa baru. Hal ini untuk menghindari gejolak orang tua maupun wali murid yang keberatan terkait pengadaan seragam.
Sesuai dengan Peraturan Bupati Sleman No.10/2009 pengadaan seragam diserahkan kepada wali murid, tanpa ada pemaksaan. “Kita akan terjun di lapangan, koordinasi cek apa benar di situ ada permasalahan. Tapi kalau tidak ada masalah jangan diada-adakan,” katanya, Senin (18/7).
Menurut dia, jika anak sudah masuk sekolah harusnya memakai seragam yang sama agar tidak minder. Pengadaan seragam dikoordinir bersama komite sekolah. Sri Purnomo menambahkan, pengadaan seragam logikanya akan berharga murah karena jumlah pembelian yang banyak.
“Yang tidak wajar justru beli banyak lebih mahal. Seragam ini untuk kebersamaan jangan sampai jadi beban,” imbuhnya.
Ia meminta kepada setiap orang tua wali murid sekolah berembug melalui komite sekolah yang dipilih orang tua setiap kelas. “Saya anjurkan di Sleman per kelas ada perwakilan orang tua untuk komite sekolah,” pungkasnya.
Sebelumnya, orang tua wali murid di SMP N 2 Depok Sleman merasa keberatan dengan tingginya harga yang ditetapkan dalam pembelian seragam. Paket seragam untuk siswa putra mencapai Rp752.450, siswa putri Rp674.500, putri seragam muslim Rp844.950. Harga tersebut untuk sebelas macam seragam termasuk atribut seperti topi, ikat pinggang dan jas almamater. (Harian Jogja/Akhirul Anwar)
Foto Ilustrasi