Jogja
Kamis, 10 Maret 2016 - 05:40 WIB

PENGAMANAN LAPAS : Puluhan CCTV di Lapas Narkotika Rusak

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi speed camera. (eyeview-cctv.com)

Kondisi itu berpengaruh terhadap pengawasan, Satuan Pengamanan Lapas harus bekerja ekstra untuk memantau pergerakan WBP guna mengantisipasi penyelundupan narkoba.

 

Advertisement

 

Harianjogja.com, SLEMAN – Puluhan CCTV yang dipasang di sejumlah blok warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Narkotika Kelas II A Pakem Sleman mengalami kerusakan. Kondisi itu berpengaruh terhadap pengawasan, Satuan Pengamanan Lapas harus bekerja ekstra untuk memantau pergerakan WBP guna mengantisipasi penyelundupan narkoba.

Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KKPLP) Lapas Narkotika Kelas II A Pakem Sleman Mahrus menegaskan, sejak awal 2016, pihaknya selalu menggelar razia rutin sepekan sekali secara dadakan. Langkah itu untuk menindaklanjuti Instruksi Menteri Hukum dan HAM nomor M.HH-03.OT.03.01 tahun 2015 tentang Pelaksanaan Pengendalian Keamanan dan Ketertiban pada Lapas, Rumah Tahanan Negara (Rutan) dan Cabang Rutan. “Berlangsung sejak awal 2016, terutama setelah apel siaga untuk mensukseskan program Presiden,” terangnya, Selasa (8/3/2016).

Advertisement

Akantetapi, proses pengawasan yang dilakukan satuan pengamanan kini sedikit terkendala setelah rusaknya puluhan CCTV di dalam Lapas. Menurut Mahrus, di Lapas Narkotika Pakem sebenarnya tergolong banyak CCTV terpasang di sejumlah titik rawan di semua blok. Total ada 34 CCTV, namun hanya tiga titik yang kini masih aktif beroperasi, itu pun karena dibelikan sendiri oleh pihak Lapas tanpa melalui pengadaan skala besar. Ketiganya saat ini terpasang di pengamanan pintu utama (P2U), gerbang utama dan ruang porter Lapas.

Keterbatasan anggaran perawatan membuat puluhan CCTV itu belum bisa diperbaiki. “CCTV relatif banyak di setiap blok ada, tetapi 34 itu mayoritas rusak. Karena anggaran dari operasionalisasi perawatan kita terbatas, tapi kemarin sudah kita ajukan ke Ditjen Lapas agar pengadaan CCTV lagi,” kata dia.

Padahal, lanjut dia, selama ini untuk menangkal narkoba masuk, keberadaan CCTV sangat efektif. Jika tidak bisa memantau secara langsung melalui komputer masih ada memori yang terekam di dalamnya. Selain itu, keberadaan CCTV juga membuat siapapun di area Lapas akan berfikir ulang ketika akan melakukan tindakan pelanggaran.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif