Jogja
Senin, 25 Januari 2016 - 02:40 WIB

PENGAMANAN LAUT : Sekali Patroli Habiskan 1.000 Liter Bahan Bakar

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (googleimage)

Dalam sebulan patroli hanya bisa dilakukan 12 kali karena keterbatasan BBM untuk kapal patroli.

 

Advertisement

 

Harianjogja.com, SLEMAN – Direktorat Polair Polda DIY menghabiskan sedikitnya 1.000 liter bahan bakar minyak (BBM) setiap sekali melakukan patroli di perairan DIY. Dalam sebulan patroli hanya bisa dilakukan 12 kali karena keterbatasan BBM untuk kapal patroli.

Ditpolair Polda DIY memiliki tiga kapal patroli yang disiagakan di Dermaga Sadeng, Girisubo, Gunungkidul. Ketiganya adalah kapal PCA-1 dengan satu mesin jenis turbo. Kemudian dua lainnya masing-masing adalah kapal patroli jenis C-2 standar dan C-3 standar yang menggunakan dua mesin. Kapal ini memiliki fisik panjang 12 meter dan lebar 2,5 meter mampu menampung 12 awak dengan kekuatan di atas 30 grosston, merupakan bantuan dari pemerintah pusat pada November 2012 silam.

Advertisement

Direktur Polair Polda DIY Kombes Pol. Endang Karnadi mengakui butuh biaya yang tidak sedikit untuk mengoperasikan kapal. Selain bensin, kadang menggunakan pertamax atau jenis lain sebagai bahan bakar kapal patroli. Setiap kali patroli bisa menghabiskan 1.000 liter bahan bakar. “Setiap kali jalan sekali patroli paling tidak harus membawa satu ton [sekitar 1.000 liter] bahan bakar,” ungkap Endang di Mapolda DIY, pekan lalu.

Kebutuhan 1.000 liter BBM untuk sekali patroli itu cukup logis. Tangki kapal patroli mampu menampung 700 liter, tetapi untuk mengantisipasi kerasnya goyangan kapal patroli di perairan, tangki hanya diisi sekitar 650 liter. Sedangkan sekitar 350 liter sisanya disimpan sebagai cadangan di luar tangki. Cadangan itu sangat dibutuhkan karena kondisi cuaca di tengah perairan selalu berubah-ubah. Beratnya melawan kapal dalam arus bisa menjadikan bahan bakar makin banyak tersedot. Sehingga petugas Satuan Patroli Daerah (Satrolda) Ditpolair harus mengisi bahan bakar di tengah perairan untuk agar bisa kembali menepi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif