Jogja
Selasa, 11 Maret 2014 - 22:15 WIB

Pengamat Pertanian Sarankan Lahan Tebu Bantul Dibatasi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanaman tebu (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Harianjogja.com, BANTUL-Pengamat pertanian Bantul Albertus Yulianto menilai pertumbuhan lahan tanam tebu di Bantul sebaiknya dilakukan pembatasan.

Terlebih, pola tanam tebu ini sudah cukup mengganggu upaya mewujudkan kedaultaan pangan dan pemberdayaan petani mandiri di Bantul.

Advertisement

Pihaknya mendukung Serikat Petani Indonesia (SPI) Bantul menggagas Bantul memiliki perda khusus mengatur tanaman tebu agar tidak semakin mengancam masa depan petani padi.

Menurut Yulianto kebijakan strategis Pemkab Bantul pada bidang pertanian selama ini masih jauh dari harapan. Perlu mendapat banyak pembenahan regulasi yang lebih berpihak bagi petani menyusul minimnya berbagai akses untuk mendorong petani yang mandiri dan berdaya.

Ia menyebut salah satu contoh kemampuan memproduksi pupuk agar tidak bergantung pada negara.

Advertisement

“Ini yang harus diperjuangkan agar ada program pendampingan pelatihan bagi petani mampu memproduksi pupuk sendiri. Dengan begitu petani tidak akan dipermainkan harga karena memiliki kemampuan dan alat produksi yang memadai untuk memproduksi pupuk,” ujarnya.

Menurut dia, Pemkab Bantul justru mengalami kerugian apabila program kemitraan tanam tebu ini terus dipertahankan karena mengancam tingkat produktivitas padi setiap tahun.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif