SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Pengangguran Jogja tidak akan pernah nol, tetapi jumlahnya di Jogja menurun.

Harianjogja.com, JOGJA– Jumlah pengangguran di Kota Jogja pada 2015 menurun 2.263 orang. Tahun 2014, jumlahnya dari 13.137 orang, sedang 2015 menjadi 10.874 orang.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

“Jumlah pengangguran tidak akan pernah nol karena setiap saat akan ada siswa yang lulus dari sekolah dan kemudian menjadi pencari kerja. Namun, pada tahun ini jumlahnya bisa berkurang karena ada berbagai upaya yang dilakukan,” kata Kepala Bidang Pengembangan Tenaga Kerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Jogja, Iriyanto Edi Purnomo, Kamis (3/12/2015).

Menurut dia, sejumlah upaya yang dilakukan dinas seperti mengembangkan kerja sama dengan sejumlah perusahaan untuk penempatan tenaga kerja dan melakukan berbagai pelatihan keterampilan serta kewirausahaan agar pencari kerja bisa menciptakan lapangan kerja sendiri.

Pada tahun ini, total pencari kerja yang tercatat di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Jogja karena membuat kartu kuning atau AK1 sebanyak 1.550 orang yang didominasi lulusan sarjana strata 1.

Hingga saat ini, jumlah pencari kerja yang sudah ditempatkan di berbagai perusahaan tercatat sebanyak 1.662 orang. Jumlahnya melebihi jumlah pencari kerja yang tercatat di dinas karena tidak semua pekerja yang ditempatkan mencari AK1.

Pengantar Kerja Madya Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Jogja Sri Hartati mengatakan, pencari kerja yang mencari AK1 akan memperoleh banyak keuntungan, di antaranya menerima informasi mengenai lowongan kerja sesuai kompetensinya.

“Nanti, pencari kerja itu akan dihubungi jika ada lowongan pekerjaan yang sesuai kompetensi atau bidang pendidikannya,” katanya.

Belum lama ini, lanjut Sri Hartati, pihaknya menempatkan 13 tenaga kerja tuna rungu ke salah satu perusahaan retail besar di DIY.

Meskipun demikian, masih ada kendala yang dihadapi dinas dalam menempatkan tenaga kerja yaitu karakteristik pencari kerja asal Yogyakarta yang kerap memilih jabatan dan lokasi bekerja. “Sebenarnya, banyak permintaan dari Batam namun karena jauh banyak yang tidak mau,” katanya.

Selain penempatan tenaga kerja, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta juga menggelar berbagai pelatihan termasuk pelatihan untuk disabilitas.

“Tahun ini, kami memberikan pelatihan untuk 60 penyandang disabilitas yaitu keterampilan membuat tas dan bakpia. Harapannya, mereka bisa mandiri dan kemudian membantu mengurangi jumlah pengangguran,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya