Jogja
Minggu, 22 Februari 2015 - 09:20 WIB

PENGANIAYAAN BANTUL : Berikut Kronologi Kejadian

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kekerasan perempuan (IDok/JIBI/Solopos)

Penganiayaan Bantul Sabtu (21/2/2015) masuk tahapan rekonstruksi.

Harianjogja.com, BANTUL– Rekonstruksi kasus penyekapan dan penganiayaan sadis siswi SMA berinisial LAA di Dusun Saman, Desa Bangunharjo, Sewon Bantul dilakukan pada Sabtu (21/2/2015) pukul 09.45 WIB.

Advertisement

Dalam kesempatan itu, hadir lima tersangka yaitu YS, RP alias PP, WR, MAP alias tersangka Ic serta tersangka Sy. Empat tersangka perempuan dan yang terakhir laki-laki. Rekonstruksi juga dimainkan sejumlah pemeran pengganti untuk korban dan empat tersangka lainnya yang kini masih buron.

Berdasarkan pengamatan Harianjogja.com, rekonstruksi dimulai dengan berkumpulnya sejumlah tersangka
termasuk pelaku utama berinisial Rth yang kini masih buron. Kejadian asli sekitar Pukul 21.00 WIB pada Kamis (12/2/2015) lalu.

Rth lalu memerintahkan rekannya YS dan MAP untuk menjemput korban di daerah Babarsari, Sleman. Setibanya di kos yang dinamai kos Belimbing itu, korban dibawa masuk ke kamar nomor dua yang sementara dihuni Linggar Pradiptya (penghuni asli kos nomor dua bernama Oni). Sesampai di sana penyiksaan dimulai.

Advertisement

Gadis berusia 18 tahun itu mula-mula dibekap dengan bantal oleh tersangka laki-laki berinisial Ch yang dimainkan oleh pemeran pengganti lantaran pelaku masih buron. Dalam kondisi tidak berdaya. Rambut korban digunting oleh tersangka Rth dan PD yang juga masih buron. Tubuh korban juga disundut dengan rokok. Korban lalu
dipindahkan ke kamar Rth yang berada di sebelah selatan pada esok harinya, Jumat (13/2/2015).

Namun penyiksaan tidak berhenti. Pelaku lainnya berinisial WR yang baru tiba di kos Belimbing turut memukul wajah korban. Di kamar itu pula, pelaku juga menyiksa kemaluan korban. Hingga akhirnya korban melarikan diri dalam kondisi telanjang dan meminta tolong kepada warga setempat.

“Total ada 40 adegan yang dimainkan, berkembang dari sebelumnya hanya 23 adegan,” terang Kaur Bins Ops (KBO) Polres Bantul Ipda Muji Suharjo, Sabtu (21/2/2015).

Advertisement

Menurut Muji, tersangka Rth berperan banyak dalam penganiayaan sadis tersebut.

Seusai rekonstruksi, kelima tersangka dikawal puluhan aparat polisi digelandang ke dalam mobil untuk
dikembalikan ke tahanan. Namun protes dan teriakan warga Dusun Saman, Desa Bangunharjo, Sewon Bantul serta keluarga korban tidak terbendung.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif