Jogja
Sabtu, 21 Februari 2015 - 09:20 WIB

PENGANIAYAAN BANTUL : Pelaku Lari ke Luar Kota

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok/Solopos)

Penganiayaan Bantul kali ini berkisar pelacakan lokasi lima

Harianjogja.com, BANTUL- Sejumlah pelaku penganiayaan sadis siswa SMA berinisial LAA di Dusun Saman, Desa Bangunharjo, Sewon Bantul pekan lalu, diduga melarikan diri ke luar kota.

Advertisement

Kepala Polres Bantul AKBP Surawan mengatakan, ada dua hingga tiga pelaku penganiayaan yang kini hilang dari pantauan petugas. Mereka diduga melarikan diri dari DIY. Sementara dua pelaku lainnya termonitor masih di dalam DIY.

“Kami duga melarikan diri tapi masih dalam pulau Jawa,” jelasnya Jumat (20/2/2015).

Advertisement

“Kami duga melarikan diri tapi masih dalam pulau Jawa,” jelasnya Jumat (20/2/2015).

Pelaku yang melarikan diri tersebut termasuk otak penyepakan dan penganiayaan yaitu tersangka berinisial Rth. Janda 21 tahun yang terlibat pertengkaran dengan LAA.

Surawan mengatakan sampai saat ini masih ada lima tersangka yang belum tertangkap dari total sembilan pelaku penganiayaan. Sementara empat lainnya termasuk terangka dibawah umur berinisial IC yang masih berstatus pelajar telah diamankan petugas.

Advertisement

“Petugas kami bahkan menunggu di rumah para tersangka sampai mereka pulang,” paparnya.

Sedangkan untuk empat pelaku yang telah ditangkap, Surawan menargetkan merampungkan berkas penyidikan selama 21 hari dan dapat diperpanjang maksimal 30 hari.

“Untuk tersangka yang masih dibawah umur sesuai undang-undang kami diberi waktu 15 hari untuk menyelesaikan penyidikan,” jelasnya.

Advertisement

Terpisah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bantul Hermawan Setiaji mengaku telah mendapat laporan ihwan tragedi penyekapan dan penganiayaan sadis yang dilakukan perempuan dan laki-laki berusia 16-21 tahun pekan lalu di sebuah indekos di Dusun Saman, Desa Bangunharjo, Sewon, Bantul.

“Kami akan monitor ke sana. Kami akan cek dulu untuk memverifikasi kondisi kost-kost an itu [apakah meyalahi perizinan atau tidak],” papar Hermawan Setiaji.

Seperti diberitakan sebelumnya, korban LAA disekap dan dianiaya hingga babak belur oleh sembilan pelaku yang diotaki tersangka Rth. Lantaran memasang foto tato Hello Kitty di lengannya dan menyandingkannya dengan tato serupa yang ada di dada kiri pelaku Rth. Korban memasang foto tato itu sebagai foto profil di BlackBerry Mesenger (BBM) miliknya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif