SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengeroyokan. (Dok/JIBI/Solopos)

Penganiayaan Sukoharjo diduga dilakukan sejumlah anggota Kopassus terhadap beberapa prajurit TNI AU dengan bersenjatakan benda tumpul.

Solopos.com, SLEMAN — Kepala Rumah Sakit Pusat TNI AU (RSPAU) Hardjolukito Jogja Marsma TNI Benny Tumbelaka mengungkapkan hasil pengamatan tim medis atas para korban penganiayaan Sukoharjo, Minggu (31/5/2015). Menurutnya, baik Pelda Teguh yang hingga kini masih dirawat di ruang Intesive Care Unit (ICU) maupun almarhum Serma Zulkifli dianiaya oleh para pelakunya menggunakan benda tumpul.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Seperti diberitakan sebelumnya, empat anggota TNI AU dikabarkan dikeroyok oleh puluhan oknum Kopasus di areal parkir rumah hiburan karaoke Bima, Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah. Seorang prajurit TNI AU itu meninggal dunia setelah dirawat intensif, seorang lainnya masih kritis, sedangkan dua orang diizinkan menjalani rawat jalan. Kendati sudah sempat rawat jalan, Letda Wahyu Jatmiko dari Lanud Padang sejak Selasa (2/6/2015) malam kembali menjalani perawatan di RSPAU karena kondisinya mendadak memburuk.

Dipaparkan Marsma TNI Benny Tumbelaka, baik almarhum Serma Zulkifli maupun Pelda Teguh menderita dampak penganiayaan yang hampir sama. Keduanya mengalami luka pada bagian kepala.

Saat ditanya penyebab luka, Benny menduga korban dianiaya menggunakan benda tumpul. Dugaan itu dilontarkan karena saat diperiksa medis, tidak ditemukan adanya robekan di bagian tubuh korban.

Hanya saja Benny tidak bisa menyimpulkan jenis benda tumpul tersebut. “Tangan [kosong] juga kan benda tumpul. Tapi saya tidak bisa bilang itu [dengan tangan kosong] ya,” ujar Benny saat ditemui di RSPAU Hardjolukito, Rabu (3/6/2015).

Ditanya lebih lanjut mengenai hasil autopsi dari jenazah almarhum Serma Zulkifli, Benny menyatakan hasilnya masih menunggu dua pekan menatang. “Dalam autopsi, diperiksa seperti kondisi otaknya,  liver dan lainnya untuk menunjang data, terkait mengapa sampai meninggal. Itu nanti dikumpulkan hasilnya lengkap masih menunggu,” ucapnya.

Kapentak Lanud Adisutjipto Mayor Hamdi Londong menyatakan, terkait dengan dirawatnya dua anggota TNI AU, pengamanan khusus dilakukan di RSPAU Hardjolukito. Sejumlah personel dari POM Lanud Adisutjipto dikerahkan untuk menamankan terutama sekitar ruangan kedua pasien.

Hingga Rabu, pasien belum bisa dijenguk oleh orang tertentu. “Pengamanan jelas ada, sesuai SOP, tujuannya biar pasien bisa tertangani dengan baik bisa istirahat,” ujarnya.

 

 

BERITA LAIN PENGANIAYAAN SUKOHARJO:
Tentara Madiun dan Padang Babak Belur Dikeroyok di Solo Baru
Pengeroyok Prajurit TNI AU Diduga Anggota TNI AD
Korban Pengeroyokan di Karaoke Bima Tewas
– Anggota TNI AU Tewas Dikeroyok, 5 Prajurit Kopassus Tersangka
Upacara Pelepasan Jenazah di Bandara Adisutjipto

Denpom IV/4 Solo Tetapkan 5 Tersangka

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya