Jogja
Jumat, 1 November 2013 - 10:41 WIB

PENGANIAYAAN TKI : Kisah TKI Bantul di Oman, Diperistri Pria Setempat, Tak Boleh Keluar Rumah

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tukiyah menunjukkan foto Rokhani Ana, TKI asal Bantul yang mengalami kekerasan di Oman. (JIBI/Harian Jogja/Bhekti Suryani)

Rokhani Ana warga Dusun Sindet, Trimulyo, Jetis, Bantul yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Oman mengalami penyiksaan yang bertubi.

Tukiyah, ibu Rokhani Ana menuturkan anaknya dua kali berhasil melarikan diri dari majikan yang berbuat tidak senonoh padanya.

Advertisement

“Saat melarikan diri dari majikannya yang ke dua, seorang laki-laki setempat bernama Yunus menolongnya dan membawanya ke kontrakan,” tutur Tukiyah saat disambangi di rumahnya, Kamis (31/10/2013).

Menurut pengakuan Rokhani Ana ke Tukiyah yang berkomunikasi lewat telepon, Yunus belum berkeluarga. Mereka akhirnya menikah siri dan kini dikarunia seorang putri bernama An Nur berusia satu tahun. Namun menikah dengan Yunus, tak lantas membuat Rokhani Ana bahagia.

Di sana, ia dilarang ke luar rumah. Bahkan hingga ia melahirkan putrinya An Nur, tak ada tenaga medis yang menolong atau ada yang membawanya ke rumah sakit.

Advertisement

“Dia itu melahirkan sendiri enggak dibawa ke rumah sakit, hanya dibantu temannya sesama pekerja di sana. Yunus ya ada di situ cuma menunggu,” katanya dengan suara tangis semakin keras.

Di negara Arab itu menurut Tukiyah, perempuan tak biasa ke luar rumah. Apalagi pekerja rumah tangga asal luar negeri. Alhasil, cucunya tak pernah mendapat tindakan medis seperti imunisasi. Kondisi itu membuat Rokhani tak betah tinggal di sana. Ia kerap mengeluh ingin pulang ke Tanah Air.

Yunus sendiri menurut Tukiyah, tak bisa mengupayakan kepulangan isteri sirinya itu, sebab paspor Rokhani Ana ditahan majikannya yang kedua. “Yunus itu di sana orang biasa, enggak mampu, enggak bisa mengupayakan paspor untuk kepulangan Rokhani,” imbuhnya.

Advertisement

Keluarga terus berupaya memulangkan Rokhani Ana. Berbagai lembaga sudah mereka hubungi dan sambangi.

Tukiyah mengenang, saat Rokhani Ana meninggalkan Bantul menuju Oman lewat Penyalur Jasa TKI (PJTKI) Abdullah Putra Tamala yang berkantor di daerah Condet, Jakarta Timur tiga tahun lalu.

“Waktu itu diajak orang namanya Pak Putut katanya rumahnya di belakang TVRI,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif