SOLOPOS.COM - Ilustrasi kejahatan seksual (Dok. Solopos/Reuters)

Foto Ilustrasi
JIBI/Harian Jogja/Reuters

Harianjogja.com, KULONPROGO-Jmd, 41 pengasuh sebuah yayasan yatim piatu diduga melakukan pencabulan terhadap SA, gadis yatim berusia 13 tahun. Peristiwa terjadi di Desa Bojong, Kecamatan Panjatan, Kulonprogo Senin (1/7/2013) malam.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Jmd diketahui sebagai warga Desa Bumirejo, Kecamatan Lendah. Ia merupakan salah satu pengasuh sebuah yayasan yatim piatu di wilayah Kecamatan Sentolo.

Tokoh pemuda Desa Bojong, Fajar Gegana, Selasa (2/7/2013) menceritakan dugaan tindak pencabulan itu bermula ketika warga mencurigai ada sebuah sepeda motor yang terparkir di samping rumah SA, 13.

Setelah itu mereka berinisiatif mengetuk pintu rumah untuk mencari tahu siapa tamu yang datang sekitar pukul 22.00 WIB tersebut.

“Setelah diketuk pintunya tidak ada yang keluar, warga kemudian datang makin banyak dan mengepung rumah tersebut. Beberapa jam kemudian sekitar pukul 24.00 WIB, barulah keluar seseorang yang tidak dikenal yang ternyata si Jmd ini. Dia sebelumnya tidak melaporkan kedatangannya kepada RT atau kepala dusun,” tutur Fajar.

Warga kemudian mengamankan Jmd di dalam rumah dan mulai menginterogasi perihal kedatangannya ke rumah IA. Kebetulan saat itu ayah bocah tersebut tengah pergi ke Magelang untuk melayat kerabat yang meninggal dunia.

Kepada warga, Jmd kemudian mengaku sebagai pengasuh sebuah yayasan yatim piatu. Pria yang diketahui sudah memiliki istri dan empat orang anak itu mengaku sudah menikahi IA secara siri tapi tidak dipercayai oleh warga.

“Dia juga mengaku sudah tiga kali melakukan hubungan suami-istri dengan korban. Tentu saja medengar hal itu warga makin kesal karena jelas-jelas pelaku sudah melanggar udang-undang perlindungan anak,” tambah Fajar.

Merasa Jmd telah melakukan perbuatan pencabulan terhadap anak di bawah umur, warga kemudian berusaha menghubungi perangkat desa setempat, tapi tidak mendapatkan respon. Karena itulah warga memutuskan pelaku harus diproses sesuai hukum yang berlaku dengan menghubungi pihak Polres Kulonprogo.

Beberapa saat kemudian, petugas kepolisian datang ke lokasi dan langsung mengamankan pelaku ke mapolres untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Menurut Fajar, warga Bojong sepakat agar kasus ini diusut tuntas.

Informasi yang dihimpun, korban merupakan anak yatim. Saat duduk di bangku kelas V Sekolah Dasar, ia berkenalan dengan Jmd, kemudian pindah sekolah ke wilayah Sentolo hingga menyelesaikan pendidikan dasar di sana.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Kulonprogo, Ajun Komisaris Polisi Kasim Akbar Bantilan membenarkan telah mengamankan Jmd di wilayah Bojong. Hanya saja pelaku kemudian tidak ditahan.

“Kami masih melakukan penyelidikan yang mendalam dengan memanggil para saksi. Sampai saat ini belum ada penetapan status tersangka,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya