Pengawasan perusahaan di Sleman kekurangan tenaga
Harianjogja.com, SLEMAN-Pertumbuhan perusahaan di Kabupaten Sleman tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah pengawas. Saat ini tercatat ada 1.299 perusahaan namun baru ada lima pengawas yang bertugas memeriksa perusahaan setiap bulannya.
Kepala Bidang Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Sleman, Sutiasih mencatat hingga saat ini ada 1,299 perusahaan yang beroperasi di Sleman. Hanya dengan lima pengawas tentu masih sangat kurang. “Idealnya kalau jumlah perusahaan 1.299 itu, pengawasnya 13 orang,” jelasnya, Rabu (11/11/2015).
Perhitungannya, satu pengawas melakukan pemeriksaan di delapan perusahan setiap bulan. Akumulasi per tahun menjadi 96 perusahaan untuk diampu satu pengawas. Jika jumlah perusahaan di Sleman ada 1.299 maka butuh sekitar 13 pengawas.
“1.299 dibagi 96 ketemu 13. Jadi kita masih perlu nambah delapan pengawas lagi,” papar Asih.
Kekurangan pengawas juga menjadi permasalahan nasional. Dirjen Pengawasan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Kementerian Tenaga Kerja RI, Mudji Handaya, mengakui saat ini jumlah pengawas perusahaan di Indonesia masih sangat kurang.
“Perusahaan kita ada 229.000 sementara pengawas baru ada 1.800. Kekurangannya sekitar 1.600 pengawas,” kata dia usai membuka The 5th Asian Labour Inspection Conference, sebuah forum pengawas tingkat ASEAN yang dilaksanakan di The Alana Hotel, Jl. Palagan Km.7.
Permasalahan minimnya tenaga pengawas itu juga terjadi di negara manapun. Bahkan pihaknya berani menjamin, tidak ada satu pun negara yang mengaku jumlah pengawasnya lebih.