SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Hotelroomsearch.net)

PHRI belum memiliki badan promosi pariwisata tingkat provinsi.

 

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

 

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) masih kesulitan dalam mewujudkan cita-citanya menjadi tombak untuk meningkatkan pariwisata di Indonesia. Pasalnya, PHRI belum memiliki badan promosi pariwisata tingkat provinsi.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Badan Pimpinan Daerah PHRI DIY, Istijab Danu Negoro. Ia Mengakui, bahwa saat ini sudah muncul moratorium hotel di Jogja dan Sleman. Namun PHRI masih akan terus berniat meningkatkan pariwisata dengan mengembangkan keberadaan hotel dan restoran untuk menarik minat kunjungan wisatawan lokal maupun internasional. Maka dari itu ia membutuhkan peran serta dan dukungan pemerintah daerah untuk membentuk badan promosi pariwisata tingkat provinsi.

“Kami sudah perjuangkan selama tiga tahun ini, tapi belum berhasil,” kata dia saat dihubungi Harian Jogja, Senin (29/1/2016) .

Berdasarkan UU No.10/2009 setiap provinsi wajib memiliki badan promosi pariwisata. Istijab menuturkan beberapa daerah yang sudah memiliki Badan Promosi antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan juga Bali. Sampai saat ini DIY hanya memiliki badan promosi pariwisata tingkat kota Jogja.

Namun menurutnya hal tersebut juga menjadi kendala terkait dengan larangan dari Mendagri untuk menggunakan dana hibah. Padahal menurutnya dana yang diterima Hotel dan Restoran selama ini bukanlah hibah, melainkan kontribusi dari pajak hotel dan restoran yang diambil sebesar 10 persen untuk membiayai pemasaran. Dengan pemasaran yang luas, maka akan membantu meningkatkan promosi pariwisata di DIY.

Selain permasalahan promosi, Daya saing kunjungan wisatawan asing dengan negara lain juga masih menjadi PR bagi pemerintah. Berdasarkan data saat ini, Indonesia masih menerima kunjungan asing sebanyak 11 juta wisatawan. Sedangkan untuk DIY sendiri baru 300 ribu wisatawan asing. Jumlah tersebut jauh dibawah negara-negara tetangga seperti Singapura dengan kunjungan 15 juta dan Malaysia 24 Juta wisatawan. Hingga 2020 Indonesia akan menargetkan menarik 20 Juta wisatawan asing untuk datang ke Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya