Jogja
Kamis, 3 Maret 2016 - 02:40 WIB

PENGEMBANGAN PERPUSDA : Sistem Otomasi Maksimalkan Kinerja Pustakawan

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi buku (JIBI/dok)

Hal tersebut untuk meminimalisir kasus kehilangan buku yang sering terjadi.

 

Advertisement

 

Harianjogja.com, WONOSARI-Perpustakaan Daerah Kabupaten Gunungkidul menerapkan sistem otomasi untuk seluruh koleksi buku yang ada di perpustakaan. Hal tersebut untuk meminimalisir kasus kehilangan buku yang sering terjadi.

Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah, Ali Ridlo mengungkapkan bahwa sebelumnya, seluruh buku perpustakaan daerah Gunungkidul belum menggunakan sistem otomasi. Kesulitan yang didapatkan adalah ketika pengunjung harus mencari buku yang diinginkan membutuhkan waktu yang lama karena masih menggunakan sistem manual.

Advertisement

“Memasuki era IT, akan mempermudah cara kita bekerja. Sehingga dapat dimanfaatkan dan menghemat waktu,” kata dia saat dihubungi Harian Jogja, Rabu (2/3/2016).

Selama tiga tahun proses otomasi belum juga rampung. Hal tersebut terkendala oleh pengunjung lama yang meminjam buku belum datang untuk mengembalikan. Selain itu penambahan jumlah buku baru juga menambah waktu untuk menyelesaikan otomasi. Proses otomasi sendiri harus melalui pembuatan resensi buku serta penempelan label barcode.

Menurutnya, dengan menggunakan sistem otomasi, buku yang keluar karena dipinjam atau hilang dapat terdeteksi. Meskipun awalnya dirasakan cukup berat dalam memulai menerapkan sistem tersebut, Ali mengaku tak menjadi masalah besar.

Advertisement

“Mau tidak mau harus dilaksanakan. Dengan begitu akan mempercepat pelayanan yang akan berpengaruh pada maksimalisasi kinerja pustakawan,” imbuhnya.

Kedepannya, ia juga akan terus meningkatkan system keamanan dengan membeli mesin pendeteksi. Sebuah mesin yang akan membunyikan alarm apabila terjadi penyelundupan buku. Beberapa perpustakaan daerah di Indonesia sudah ada yang menggunakan mesin tersebut.

“Namun harganya mahal sekali, sekitar Rp400 juta. Maunya sih jadi bagus sistemnya, tapi masih terkendala di dana,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif