SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Tenaga pendidik di sekolah menengah kejuruan (SMK) kebanyakan diisi tenaga pengajar yang bukan ahlinya.

 

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

 

Ilustrasi guru bersertifikat

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, SLEMAN – Daerah Istimewa Yogyakarta yang menjadi tujuan wisata ternyata masih kekurangan guru dari program studi pariwisata. Tenaga pendidik di sekolah menengah kejuruan (SMK) kebanyakan diisi tenaga pengajar yang bukan ahlinya.

Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo (Stipram) Jogja, Suhendroyono mengatakan jika tidak dididik tenaga dibidang pariwisata maka tidak heran jika hasil lulusannya juga kurang bagus. Padahal permintaan tenaga pengajar pariwisata terus meningkat.

“Kami sudah mulai mengarahkan sebagian mahasiswa kami untuk menjadi tenaga pengajar bidang pariwisata, khususnya perhotelan. Ini tentu untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga pengajar sekaligus menggali potensi mahasiswa kami yang berminat dan bagus sebagai tenaga pengajar,” kata Suhendroyono seusai acara penerimaan ijazah Diklat program Pendidilan dan Latihan Metodologi Pembelajran kerja sama Stipram dan Universitas PGRI Yogyakarta (UPY), Selasa (22/12/2015).

Suhendroyono mengaku sudah merintis program joint degree dengan UPY untuk menyiapkan tenaga pengajar di bidang pariwisata. Sebab kebutuhan guru pariwisata pada tahun 2020 mencapai 21.000 orang di SMK pariwisata.

“Kalau dosen diperkirankan kebutuhan mencapai 117.000 orang. Kebutuhan yang sangat besar ini kami ingin memenuhinya dengan menyiapkan menyiapkan tenaga pengajar di bidang ini,” jelas Suhendroyono.

Stipram kini telah bekerjasama dengan UPY untuk melatih para lulusan Stipram yang berminat menjadi guru. Sebagai calon guru, mahasiswa Stipram tentu harus memenuhi empat kriteria dasar guru, yakni ilmu, sosial, kepribadian dan pedagogik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya