SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengemis. (Freepik.com)

Solopos.com, SLEMAN — Para gelandangan dan pengemis yang berada di wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, diduga beroperasi secara teroganisasi. Rata-rata gelandangan dan pengemis tersebut berasal dari luar daerah.

“Iya, ada indikasi ke situ memang [terorganisasi],” kata Kepala Satpol PP Sleman, Shavitri Nurmala Dewi, Selasa (11/7/2023).

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Dia menyampaikan pihaknya pernah mengamankan gelandangan dan pengemis (gepeng) dari Klaten, Magelang, bahkan ada yang dari Jawa Timur.

“Ada indikasi mereka enggak kerja sendiri. Kebanyakan dari gepeng dan anjal [anak jalanan] di Sleman itu kan bukan KTP orang Sleman. Kebanyakan orang luar [daerah],” ujar dia.

Menurut pengalaman Evie, pernah ada pengemis yang ditangkap karena mengaku kehabisan uang. Akhirnya petugas memulangkan pengemis tersebut ke Magelang.

“Jadi kita manusiawi enggak kemudian tanpa solusi,” ungkapnya.

Satpol PP Sleman juga mengimbau masyarakat untuk tidak memberi uang kepada gepeng. Hal ini karena rasa belas kasihan masyarakat itu yang dimanfaatkan orang yang tidak bertanggungjawab.

Para gepeng dan anjal yang tertangkap akan ditandai. Identitas mereka akan difoto sebagai data bila kembali berulah di kemudian hari.

Pada 19 Juni 2023 lalu, petugas mendatangi langsung fly over Jombor dan menemukan beberapa anjal yang sedang beristirahat dibawah fly over Jombor. Petugas lalu mendata anjal tersebut. tiga anjal tercatat berasal dari Magelang. Petugas lantas mengantar anjal ke daerah asal.

Sementara yang terbaru pada 11 Juli 2023, dari tujuh lokasi yang disatroni Satpol PP, hanya satu titik yang ditemui aktivitas pengamen. Sisanya nihil gepeng maupun anjal.

Evie menandai pada setiap Jumat akan ada banyak manusia gerobak yang mangkal di jalan utara Fakultas Biologi UGM. Mereka mengharapkan Jumat Barokah. Padahal ketika diamati, setelah bantuannya terkumpul akan dibawa pulang menggunakan motor.

“Itu kalau Jumat kan berderet-deret manusia gerobak kan. Karena dia mengharapkan Jumat Barokah,” ujarnya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Pengemis di Sleman Diduga Terorganisasi, Setiap Jumat Mangkal di Kawasan UGM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya