Jogja
Senin, 12 Juni 2017 - 18:55 WIB

PENGEMIS TIBAN : Pengakuan Seorang Pengemis di Masjid Gedhe Kauman, dalam Sehari Bisa Meraup Rp70.000

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Pengemis (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Jogja sudah menjaring 15 gelandangan dan pengemis (gepeng) selama Ramadan

 

Advertisement

 

Harianjogja.com, JOGJA– Salah satu lokasi yang banyak ditemukan pengemis pada bulan Ramadan dan Lebaran ini adalah rumah ibadah. Dalam pantauan Harianjogja.com di Masjid Gedhe Kauman, Jumat siang pekan lalu, setidaknya ada lima orang pengemis yang berdiri di regol masjid sambil membawa wadah plastis tempat uang.

Beberapa jemaah yang keluar ada beberapa yang mememberikan uangnya kepada pengemis. Sumirah, 35, salah satu pengemis mengaku mulai mengemis sejak awal puasa lalu. Warga Ponorogo Jawa Timur ini sengaja datang ke Jogja untuk mengadu nasib awal tahun ini.

Advertisement

Awalnya Sumirah hanya mengumpulkan barang rongsokan yang memiliki nilai ekonimis, “Sejak awal puasa [mengemis] lumayan sehari kadang dapat Rp50.000 kadang Rp70.000. Lumayan buat mudik lebaran,” ucap Sumirah.

Ia mengaku pendapatannya tersebut jauh lebih banyak ketimbang mengumpulkan rongsokan.

Sementara itu, Pengurus Takmir Masjid Gedhe Kauman, Juju Inhari Edi mengatakan ada peningkatan jumlah pengemis di area masjid saat Ramadan ini dibanding hari-hari biasa. Selain Jumat siang, pengemis datang biasanya pada sore hari. Bahkan ia menemukan pengemis yang tidak mau dikasih nasi bungkus.

Advertisement

“Saya pernah menemukan pengemis bawa HP bagus, foto-foto depan masjid, bajunya juga tidak seperti pengemis, sorenya ternyata minta-minta di depan masjid,” kata Juju.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif