SOLOPOS.COM - Sri Sultan Hamengkubuwono X (harianjogja-Lugas SUbarkah)

Solopos.com, JOGJA — Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan HB X, menduga pria berusia 40 tahun yang menjadi tersangka pengeroyokan suporter PSS Sleman hingga meninggal dunia adalah seorang preman. Menurutnya, pria dewasa tidak akan terprovokasi hingga melakukan tindakan keji tersebut.

Sultan mengaku prihatin dan geram atas peristiwa tragis yang membuat Aditya Eka Pradana, 18, meninggal dunia setelah dikeroyok.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Dia juga mengaku heran karena beberapa tersangka pengeroyokan suporter PSS Sleman itu justru berusia dewasa yakni antara 30 hingga 40 tahun.

“Kalau anak usia masih tanggung, emosional mungkin, tetapi kalau sudah ada yang 40 tahun, 30 tahun ini kan sebenarnya bisa mengerti,” kata dia di Kompleks Kepatihan, Selasa (30/8/2022) sore.

Baca Juga: Perseteruan Antar-Suporter Jadi Motif Pengeroyokan, PSIM Angkat Bicara

Para pelaku kekerasan yang sudah berusia dewasa itu seharusnya berperan mencegah terjadinya kekerasan. Namun, sayangnya mereka justru terlibat ambil bagian melakukan penganiayaan terhadap korban. Sultan menyebut pelaku itu dengan istilah preman.

“Mestinya dia berperan menghindarkan adanya kekerasan atau mengingatkan yang lain. Kok malah ambil peran juga dalam kekerasan. Bagi saya ini aneh. Orang ini siapa? Preman atau pekerja yang baik?” ucapnya.

“Kan aneh bagi saya, kesadaran mereka bagaimana, karena mereka ada yang usia 15 tahun juga. Masak yang dikatakan usia 15 tahun jadi provokator, kan aneh.”

Baca Juga: Usai Pengeroyokan Suporter, Manajemen PSS Sleman & PSIM Jogja Bakal Ditemukan

Sultan menilai suporter PSIM yang sudah berusia 40 tahun seharusnya memberikan perlindungan terhadap korban dan mencegah terjadinya kekerasan.

“Ini kan tidak muda lagi karena ada yang usianya 40 tahun, mestinya mereka ini justru yang memberikan perlindungan bukan malah melakukan perbuatan yang sama [penganiayaan],” katanya.

Polres Sleman menangkap 12 pelaku kekerasan berujung tewasnya suporter PSS Sleman Aditya Eka Pradana, 18. Polres Sleman menyebut meninggalnya suporter PSS Sleman di Gamping pada Minggu (28/8/2022) dini hari dilatarbelakangi perseteruan suporter PSS dan PSIM Jogja.

Baca Juga: Perahu Hancur Dihantam Ombak di Pantai Gesing, 3 Nelayan Gunungkidul Selamat

Wakapolres Sleman Kompol Andhyka Donny Hendrawan menyampaikan permintaan kepada BCS dan Brajamusti agar tidak mudah terprovokasi. BCS atau Brigata Curva Sud adalah kelompok suporter PSS Sleman, sedangkan Brajamusti adalah kelompok pendukung PSIM Jogja.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Sultan Curiga Pria 40 Tahun Pengeroyok Suporter PSS Hingga Tewas adalah Preman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya