Jogja
Selasa, 13 Mei 2014 - 18:10 WIB

PENGGELAPAN : Dijanjikan Menjadi Model, 25 ABG Tertipu Agensi Abal-abal

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

Harianjogja.com, JOGJA – Banyaknya ajang pencarian bakat di televisi, membuat sejumlah anak baru gede (ABG) ingin meraih popularitas dengan jalan pintas. Tak jarang, situasi itu dimanfaatkan orang tidak bertanggung jawab untuk mengambil keuntungan. Seperti yang terjadi di Kota Jogja.

Bermodus menjadikan pelajar menjadi bintang, seorang agen pencari model abal-abal menipu puluhan siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta di Jogja.Akibatnya sejumlah ABG itu kehilangan harta benda seperti perhiasan, telepon selular (ponsel), dompet dan sepeda motor.

Advertisement

Lina Ramadiawati, 16, seorang korban mengungkapkan awalnya ia didatangi pria yang mengaku bernama Wawan ke sekolahnya. Pria itu mengaku sedang mencari model wanita untuk majalah dan kalender. Dirinya tak menyangka, pria yang berpenampilan necis itu dapat menipu. Untuk meyakinkan korban, pelaku sempat menemui guru sekolah dan meminta izin. Akhirnya banyak siswi yang berbondong-bondong untuk mendaftar karena tidak dipungut biaya dan terpedaya bujuk rayu pelaku. Setelah diadakan seleksi awal, terpilihlah 25 siswi dari Kelas XI dan XII.

“Kami sih senang aja waktu ditawarin jadi model,” kata Lina saat melapor di Markas Polres Kota Jogja, Senin (12/5/2014) siang.

Pelaku datang ke sekolah pada Sabtu (10/5/2014) sekitar pukul 11.00 WIB. Setelah pendaftaran korban kemudian dijanjikan akan dipotret dengan mengambil lokasi di Ambarrukmo Plaza (Amplaz) kesokan harinya. Setelah itu, juga dijanjikan akan dilatih keterampilan menari.

Advertisement

Namun sebelum pemotretan, korban disuruh make up di salah satu salon rias di Jogja. Pelaku juga menyewa dua kendaraan travel untuk mengangkut korban ke lokasi pemotretan. Namun sebelum berangkat ke lokasi pemotretan, korban disuruh untuk mengumpulkan semua perhiasan, dompet dan ponsel dengan dalih agar tidak repot.

“Ponsel, dompet, uang perhiasan dan kunci motor dikumpulkan dalam satu tas yang dibawa pelaku. Setelah ditunggu beberapa jam di Amplas seperti yang dijanjikan, pelaku tak kunjung datang. Akhirnya kami melapor polisi, Minggu (11/5/2014) malam.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif