JOGJA—Pemerintah Provinsi DIY akan bekerja sama dengan pengusaha SPBU untuk mengarahkan masyarakat menggunakan Pertamax. Salah satu langkah yang akan ditempuh adalah memperlambat kucuran bahan bakar dari nozzle perangkat pengisian Premium untuk mobil.
Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia
Dengan cara itu diharapkan terjadi antrean panjang pada lajur pengisian Premium sehingga pengendara mobil diharapkan berpindah ke Pertamax. Adapun nozzle perangkat pengisian bagi kendaraan roda dua tidak akan diubah.
“Yang utama untuk nozzle roda empat, nozzle aktif dikurangi. Jadi antrean mobil dipaksa lebih panjang dan beralih ke Pertamax,” ujar Kepala Dinas PUP dan ESDM DIY, Rani Sjamsinarsi, Rabu (29/8).
Ia menambahkan, berbagai macam kebijakan mengenai pembatasan BBM bersubsidi ini bertujuan agar kuota Premium yang masih sekitar 133.000 Kilo Liter cukup sampai akhir tahun. Dengan sisa waktu empat bulan ke depan berarti rata-rata kuota Premium setiap bulan sekitar 30.000 Kilo Liter. (ali)