SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat)

Penggunaan danais di Sleman diarahkan untuk pertanahan dan tata ruang.

Harianjogja.com, SLEMAN- Alokasi dana istimewa (Danais) untuk sektor budaya dan wisata di Sleman turun drastis. Hal itu dikarenakan, alokasi Danais tahun ini lebih banyak digunakan untuk sektor pertanahan dan pengendalian tata ruang.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sleman, AA Ayu Laksmidewi menjelaskan, tahun ini Danais yang diterima hanya Rp3,745 miliar saja. Jumlah tersebut jauh berbeda dengan penerimaan Danais pada 2015 lalu, sebesar Rp11 miliar.

“Dari Rp11 miliar yang kami terima, Rp4 miliar kami kembalikan ke kas Pemerintah DIY. Hanya Rp7 miliar yang digunakan,” ujarnya, Minggu (10/1/2016).

Dia mengatakan, pengembalian sisa Danais tersebut dikarenakan adanya peraturan penerimaan dana hibah terbaru di mana penerima dana hibah harus berbadan hukum. Penurunan besaran Danais di Disbudpar tersebut berdampak pada berkurangnya program yang dibiayai oleh Danais. Penyusutan jumlah program ini dilakukan berdasarkan prioritas kegiatan yang penting untuk dilaksanakan.

Dijelaskan Ayu, penurunan penerimaan Danais untuk sektor budaya dan pariwisata lantaran sebagian besar alokasi danais dialihkan ke sektor lain.
“Tahun ini, Danais lebih banyak digunakan untuk sektor pertanahan dan pengendalian tata ruang. Perubahan ini terjadi karena adanya peralihan prioritas penyelenggaraan program saja. Bisa jadi tahun depan alokasi Danais berubah lagi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya