SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Penggunaan danais kali ini untuk biaya festival film.

Harianjogja.com, JOGJA- Bulan Desember ditasbihkan sebagai bulan sinema di Jogja. Karena itulah beberapa festival dapat kucuran dana dari Disbud DIY.

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY dukung perkembangan dunia perfilman dengan bantuan dana pada pelaksanaan beberapa festival film di Jogja pada Desember ini. Sri Eka Kusumaning Ayu, Kepala Seksi Perfilman Dinas Kebudayaan DIY di kantornya pada Harianjogja.com Selasa (1/12/2015) menyatakan,

“Untuk beberapa festival film ini kami support sarana dan prasarana pelaksanaannya.” Adapun festival fim yang didukung antara lain Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF), Jogja Animations Festival, Festival Film Pelajar, dan Festival Film Dokumenter (FFD).

Dukungan ini berupa pembiayaan bagi pelaksanaan acara. Namun, pembiayaan ini terbatas pada biaya publikasi, konsumsi, dan honorarium pengisi acara. Selain itu,dukugan dari Disbud DIY juga berupa penggunaan Taman Budaya sebagai tempat pelaksanaan acara tanpa dipungut biaya. Jumlah dana yang digelontorkan untuk pelaksanaan ini sendiri tidak bisa diputuskan dengan pasti.

“Pembiayaannya tidak dengan memberi uang utuh ke panitia karena kebutuhannya berbeda-beda, namun untuk tiap acara kami mengalokasikan sekitar Rp50 jutaan,” ujar Sri.

Dana yang digunakan ini diambil dari Danais yang memang dikhusukan untuk membangun citra Bulan Desember sebagai bulan sinema di Jogja.

“Kan ada slogannya #desemberkejogja yang maksudnya adalah untuk nonton film,” ujar Sri.

Untuk membangun citra ini pula maka Disbud DIY kini mengatur agar gelaran berbagai festival film tersebut berlangsung berurutan. Adapun rangkaian acara tersebut dimulai dengan JAFF pada 1 Desemeber dan ditutup dengan FFD pada 12 Desember.

Mengenai beberapa festival film yang masih luput dari dukungan Disbud DIY, Sri menyatakan bahwa pihaknya sementara ini masih merespon pada proposal pelaksanaan festival film yang masuk saja.

“Kami merespon proposal saja, dari Disbud DIY belum proaktif langsung menghubungi si pelaksana juga,” jelas wanita yang sebelumnya bekerja di Taman Budaya ini.

Ia menguraikan bahwa kebanyakan festival film yang berlangsung di Jogja sudah mapan secara keuangan. Hal ini karena usia pelaksanaannya yang sudah lama maupun gaung acara tersebut yang sudag meluas.

Sebelumnya, Ajish Dibyo, Managing Director JAFF 2015 menyatakan jika festival yang digawanginya bekerjasama dengan Disbud DIY melalui pendanaan maupun dukungan kinerja dari para pembuat film di JAFF atas film-film produksi pemerintah provinsi DIY.

“Belum tahu berapa jumlah yang akan kami terima, saat ini kami sedang mencoba mengakses anggaran yang ada dengan syarat-syarat tertentu,” ujar Ajish.

Untuk teknis pelaksanaan festival sendiri, Ajish menyatkan jika pihak Disbud DIY tidak terlibat sama sekali. Dari pihak JAFF juga sebelumnya sudah bekerjasama dengan Disbud DIY di tahun 2014 lewat penggunaan Taman Budaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya