Jogja
Senin, 14 September 2015 - 07:20 WIB

PENGGUNAAN DANAIS : Rumah Pangeran Yudhaningrat Direhab Pakai Danais Rp1,6 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (pedulisehati.com)

Penggunaan danais dimanfaatkan untuk pembangunan cagar budaya.

Harianjogja.com, JOGJA-Dinas Kebudayaan DIY tahun ini menargetkan merehab bangunan cagar budaya yang ditempati kerabat Kraton, Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Yudhaningrat atau Ndalem Yudhanegaran, dengan anggaran dari dana keistimewaan (Danais) Rp1,6 miliar.

Advertisement

Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Umar Priyono mengatakan perbaikan Ndalem Yudhanegaran sudah terjadwal dalam alokasai danais 2015. Proyek itu berbarengan dengan rehab dua bangunan pekapalan di sisi timur dan sisi barat Alun-alun Utara, serta rehab dua bangunan masjid Pathok Negoro.
“Semuanya sudah lelang dan sudah mulai dikerjakan,” kata dia saat dihubungi Harianjogja.com, Sabtu (12/9/2015)

Menurut Umar, tidak semua rumah Kerabat Kraton yang direhab. Namun, pihaknya melihat Ndalem Yudhanegaran merupakan salah satu cagar budaya yang mendesak untuk direhab karena kondisinya sudah rusak, terutama di bagian Ndalem Ageng yang terletak di bagian belakang Komplek Ndalem Yudhanegaran.

“Luas bangunan yang direhab sekitar 40×60 meter persegi,” katanya. Sementara Yudhaningrat membenarkan rumahnya saat ini tengah diperbaiki menggunakan anggaran danais. “Renovasi sudah mulai direncanakan selesai tiga bulan kedepan,” kata dia.

Advertisement

Pangeran yang akrab disapa Gusti Yudho ini menjelaskan, Ndalem Ageng pernah digunakan untuk kuliah Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada (UGM). Bangunan itu merupakan peninggalan HB V pada 1835, dan terakhir direhab pada 1992 atau dua tahun setelah dirinya menempati rumah tersebut.

Menurut dia, anggaran Rp1,6 miliar danais itu di antaranya untuk memperbaiki tembok, tiang, genteng dan belandar kayu yang sudah lapuk. Sebelum direhab, Ndalem Ageng kondisinya memprihatinkan, tidak dirawat dan berpotensi membahayakan. Bahkan keluarganya tidak berani menempati karena takut ambruk.

Rencananya setelah selesai diperbaiki akan digunakan untuk kegiatan pengembangan kesenian Kraton, “Untuk latihan nari, nembang dan kesenian lainnya. Sejumlah prabot gamelan juga nanti ditaruh disitu,” kata Penghageng Kraton Kridhomardowo ini.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif