SOLOPOS.COM - Ilustrasi (wordpress.com)

Penggunaan danais untuk wilayah Jogja terbilang kecil.

Harianjogja.com, JOGJA-Serapan dana keistimewaan Jogja terendah jika dibandingkan dengan empat kabupaten lainnya. Data yang dihimpun dari Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) DIY, serapan danais untuk realisasi fisik dan keuangan di Jogja masih di bawah 10% sampai dengan triwulan kedua tahun ini. Sementara, empat kabupaten lainnya, sudah mencapai belasan hingga puluhan persen.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Hal itu dipaparkan oleh Kepala Bappeda DIY Tavip Agus Rayanto pada rapat pengendalian pembangunan daerah triwulan kedua 2015 di Inna Garuda, Kamis (6/8/2015).

Menurutnya, keadaan ini tidak bisa dibiarkan mengingat pencairan danais termin ketiga mengharuskan syarat serapan sebelumnya mencapai 80%. Diuraikannya, serapan tidak maksimal disebabkan beberapa hal, antara lain, rencana pembangunan fisik yang belum memiliki kepastian lahan, penyusunan dokumen perencanaan bersamaan dengan pembangunan konstruksi, pembebasan tanah terkendala negosiasi dengan pemiliki, beban kerja pelaksanaan danais yang belum seimbang dengan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki, belum optimalnya pemahaman SDM terhadap mekanisme pengelolaan keuangan, dan sebagainya.

Ia mencontohkan, total danais untk Jogja sebesar Rp31 miliar untuk tiga urusan yakni pertanahan, kebudayaan, dan tata ruang. Realisasi fisik hanya 6,9% dan keuangan 5,19%. Dinilainya, kendala yang dialami kota yakni kawasan yang disasar sampai saat ini belum ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya. “Seharusnya dalam membuat perencanaan hal-hal seperti itu sudah dipertimbangkan,” kata Tavip.

Kepala Dinas Kebudayaan Jogja Umar Priyono membenarkan serapan danais belum maksimal sampai dengan triwulan kedua tahun ini. Ia berupaya mempercepat realisasi dengan meminta kuasa pengguna anggaran (KPA) atau pengguna anggaran (PA) untuk membuat daftar kegiatan yang pelaksanaannya dapat dipercepat. Kendati demikian, ia juga optimistis target akhir akan tercapai mengingat deviasi target dan realisasi fisik hanya 6%. “Semua proses sedang berjalan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya