SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang. (JIBI/Solopos/Dok.)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemerintah Kecamatan Patuk kembali meluncurkan dusun antirentenir, Minggu (30/11/2014). Kali ini, yang menjadi dusun antirentenir yakni Dusun Pengkok, Desa Pengkok.

Camat Patuk Haryo Ambar Suwardi mengatakan, peluncuran tersebut didukung mahasiswa peserta kuliah kerja nyata (KKN) dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Jogja. Program ini mendapatkan dukungan dari Pemerintah Desa dan Dusun Pengkok.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

“Usaha ini kami lakukan untuk mencegah warga dari jeratan rentenir. Dusun Pengkok dipilih karena memang lokasi KKN serta belum kemasukan rentenir,” ujar dia kepada Harian Jogja, Minggu (30/11/2014).

Untuk menguatkan program, warga didorong untuk menabung. Menurut Haryo, cara menabungnya cukup unik yakni menabung dalam tempat yang terbuat dari bambu (bumbung). Kecamatan Patuk pun bekerja sama dengan Bank Daerah Gunungkidul (BDG).

“Setelah bumbung penuh, akan diambil oleh operator dari BDG. Nantinya, mereka akan mendapatkan buku Tabungan Pintar. Sementara, sudah ada dua buku yang diberikan,” imbuh dia.

Saat ini, Pemeritah Kecamatan Patuk lebih mendorong anak-anak untuk menabung. Namun, lanjut Haryo, warga yang dewasa pun diimbau untuk menabung. Menurutnya, dengan menyimpan sebagian rezeki yang didapat, warga menjadi memiliki tabungan masa depan.

Dengan diluncurkannya Dusun Pengkok sebagai dusun antirentenir, kini Kecamatan Patuk sudah memiliki dua dusun antirentenir. Menurut Haryo, dusun yang lebih dulu menjadi dusun antirentenir yakni Dusun Jatikunging, Desa Ngoro-oro.

“Tentunya, kami berharap akan lebih banyak dusun yang menjadi dusun antirentenir. Kami sangat berharap warga Patuk bisa bebas dari jerat bank plecit,” imbuh dia.

Kepala Dusun Jatikuning Munawar mengungkapkan, Jatikuning mendeklarasikan diri menjadi dusun antirentenir pada 14 Maret 2014 lalu. Menurutnya, usaha tersebut dilakukan agar warga tidak terjebak utang di rentenir.

“Hasilnya lumayan bagus. Sampai saat ini, belum ada warga yang kena jerat bank plecit. Bahkan, kebiasaan menabung semakin baik,” ujar dia.

Selain itu, menurut Munawar, warga menjadi semakin waspada jika ada pihak yang menawari pinjaman uang. Sekiranya mengetahui tawaran itu datang dari bank plecit, warga pun akan menolak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya