Jogja
Selasa, 10 Februari 2015 - 08:20 WIB

PENGOBATAN KANKER : Jumlah Pasien Naik 100%, Peralatan Tak Bertambah, Pasien Bertumpuk

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kanker. (Solopos-Dok.)

Pengobatan kanker di RSUP Dr Sardjito mengalami peningkatan jumlah pasien, tetapi jumlah peralatan masih terbatas.

Harianjogja.com, SLEMAN-Sebanyak 1.015 pasien pasien kanker tidak tertampung dalam program radioterapi di RSUP Dr. Sardjito. Sebab rumah sakit ini hanya memiliki satu unit peralatan radioterapi.

Advertisement

Pakar Onkologi RSUP Dr. Sardjito, Wigati Dhamiyati, menjelaskan angka 1.015 pasien merupakan data terakhir sampai Desember 2014. Angka tersebut naik 100% lebih dibanding tahun sebelumnya.

“Tahun 2013, pasien yang tidak tertampung ada 564. Kenaikan drastis terjadi pada tahun berikutnya yang mencapai 1.015. Sungguh memprihatinkan,” kata Wigati dalam orasi ilmiah peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RSUP Dr. Sardjito ke-33 di gedung diklat. Selasa (9/2/2015).

Keterbatasan peralatan radioterapi menjadi pemicu naiknya angka tersebut.

Advertisement

“Saat ini kami punya alat ibaratnya hanya 1,5. Satu itu alat yang bisa bekerja efektif dan sudah terpakai selama tujuh tahun sedangkan setengahnya itu satu alat yang sudah waktunya diganti,” jelas Wigati kepada wartawan usai acara.

Kondisi semakin diperparah dengan rendahnya batas pemakaian maksimal dari peralatan radioterapi kanker. Menurut Wigati, dalam sehari satu unit radioterapi hanya dapat memberikan layanan terapi pada 30-50 pasien. Padahal satu pasien tak cukup melakukannya satu kali.

Fenomena seperti ini menurut dia tidak hanya terjadi di RSUP Dr. Sardjito.

Advertisement

“Di Surabaya dan kota lain pun demikian sehingga keterbatasan alat seperti ini sudah menjadi masalah nasional,” tegas dia.

Sebagai jalan untuk menangani, pihak direksi RSUP Dr. Sardjito mengajukan pengadaan peralatan radiologi kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Kami minta untuk dianggarkan tahun ini. Kalau pun tidak bisa , jalan keduanya adalah melalui KSO [Kerja Sama Operasional] dengan pihak tertentu,” kata Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito, Mochammad Syafak Hanung.

Di tengah keprihatinan RSUP Dr. Sardjito, rumah sakit ternama di Jogja ini berbangga karena telah memenuhi standar akreditasi lulus tingkat paripurna. Dengan demikian, RSUP Dr. Sardjito juga dinyatakan sebagai World Class Hospital dan rumah sakit medical center pertama kali di Indonesia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif