PENIPUAN BANTUL : Ini Loh Prosedurnya Menjadi Pangkalan Elpiji

Penipuan Bantul, Pemkab nyatakan tak pernah mengeluarkan izin untuk PT Kinar Permata

Harianjogja.com, BANTUL — Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul menegaskan agen elpiji PT Kinar Permata ilegal alias tidak mengantongi izin. Agen gas yang belum beroperasi itu beberapa waktu lalu digeruduk ratusan calon pemilik pangkalan karena merasa ditipu oleh pemilik agen.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Baca Juga : PENIPUAN BANTUL : Agen Elpiji Kinar Permata Dinyatakan Ilegal

Kepala Dinas Perdagangan Bantul Subiayanta Hadi menyampaikan di Bantul saat ini hanya ada 11 agen elpiji yang resmi dan mengangantongi izin. PT Kinar Permata tidak termasuk dalam 11 agen gas resmi tersebut. Sebanyak 11 agen elpiji menyalurkan gas melon bersubsidi ke lebih dari 1.000 pangkalan.

Menurut Subiyanto, tidak mudah mendirikan agen maupun pangkalan gas tiga kilogram.

Sebab, pemerintah dan PT Pertamina sudah mengatur berapa banyak elpiji yang beredar di suatu wilayah serta berapa agen yang dibutuhkan. Demikian pula pangkalan elpiji. Pendirian pangkalan menurut Subiyanto juga harus mendapat rekomendasi dari pemerintah karena terkait pemerataan penyebaran gas elpiji, selain harus mendapat kepastian agen mana yang akan menjadi pemasok gas elpiji.

Pemerintah kata dia sudah berkali-kali menolak permohonan warga yang ingin membuka pangkalan gas di Bantul.

“Kalau ada yang mau buka pangkalan, biasanya kami kasih tahu, cari dulu agen mana yang mau memasok gas,” imbuh dia, Senin (14/8/2017).

Terkait, kasus yang melibatkan agen gas di Gedrikan, Bantul Subiyanta Hadi mengimbau warga yang ingin membuka pangkalan gas untuk lebih baerhati-hati agar tak menjadi korban penipuan. Kasus tersebut kata dia sudah menjadi pembahasan di lembaganya.

“Kami sudah rapatkan kasus agen itu beberapa waktu lalu,” papar dia.

Ratusan warga yang mengaku sebagai calon pemilik pangkalan gas sebelumnya menggeruduk bangunan mirip gudang agen gas elpiji di Gedrikan, Bantul. Pasalnya mereka dijanjikan bakal menjadi pemilik pangkalan oleh pemilik agen gas yang diketahui bernama Roni Hendra Setyawan. Agen gas PT Kinar Permata itu dijanjikan bakal menjadi penyalur gas untuk 100 lebih calon pangkalan gas baru.

Syaratnya warga harus membayar uang hingga belasan juta rupiah kepada Roni Hendra Setyawan. “Yang dibayar itu minimal Rp15 juta, ada yang sampai bayar Rp70 juta demi bisa jadi pangkalan,” lanjut dia. Namuan hingga dua tahun berlalu, agen gas yang dijanjikan tidak pernah beroperasi. Hanya ada bangunan yang dicat warna hijau seperti gas melon serta sejumlah tabung gas kosong di dalam gudang. Puncaknya ratusan warga menggerduk bangunan gudang serta memaksa Roni Hendra Setyawan mengembalikan uang mereka.

“Saya bersaksi dan berjanji akan mengembalikan uang njenengan [Anda] semua. Tapi beri saya waktu satu bulan,” kata Roni Hendra Setyawan saat berdialog dengan para korban pekan lalu.