SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)
Penipuan Bantul mencatut nama KPK
Harianjogja.com, BANTUL- Polisi menemukan satu pucuk senjata api dan enam pistol airsoft gun di tangan tersangka penipuan yang mengaku sebagai petugas Komisi Pemberantasan Komisi (KPK). (Baca juga : PENIPUAN BANTUL : Bawa Surat Berkop KPK ke Dlingo, Ternyata …)
Kepolisian Bantul, Selasa (8/12/2015) siang mengumumkan empat orang tersangka dan barang bukti yang telah disita terkait kasus penipuan kepada sejumlah kepala desa di Kecamatan Dlingo, Bantul.
Empat tersangka tersebut adalah Hasan Fathoni, 34, Eko Budiyono, 41, Heri Setyawan, 33 serta Tugiman Susanto, 48. Sebanyak tiga diantaranya merupakan warga Bantul satunya warga Kulonprogo. Dua diantaranya yaitu Eko Budiyono dan Heri Setyawan adalah mantan anggota Polri.
Adapun barang bukti yang disita antara lain berupa enam pucuk senjata airsoft gun serta satu buah senjata api pistol jenis Baretta. Senjata api tersebut diketahui milik Hasan Fathoni.
“Kami masih dalami dari mana dia dapat senjata itu,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Bantul AKP Muhamad Kosim Akbar Bantilan, Selasa (8/12/2015).
Akbar menduga, senjata api tersebut digunakan untuk menakuti-nakuti korban. Sebab para tersangka telah berhasil memeras korban yaitu Kepala Desa Munthuk, Dlingo senilai Rp50 juta. Uang itu dibayarkan ke pelaku secara cash Jumat (4/12/2015) lalu di sebuah rumah makan di Imogiri.
Para tersangka mengaku sebagai petugas KPK dengan membawa kartu identitas serta surat tugas bergambar logo KPK. “Secara sekilas orang mengira ini KPK beneran. Karena logonya logo KPK, tulisan KPKnya juga sama persis [warna hitam dan merah]. Tapi kalau kita baca benar-benar ada tulisan kecil di situ kepanjangan KPK itu adalah Khusus Pemburu Kasus,” paparnya.