Jogja
Rabu, 26 Agustus 2015 - 19:20 WIB

PENIPUAN DI BANDARA : Diajak Minum Jamu Orang tak Dikenal, Joko Kehilangan Uang dan Gadget

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ambar Joko, warga Sragen yang ditemukan dalam kondisi pingsan di tanjakan Ngrampak, Kedungkeris, Nglipar, saat ditemui di RSUD Wonosari, Rabu (26/8/2015). (Harian Jogja/Uli Febriarni)

Penipuan di bandara menimpa seorang warga yang baru pulang dari merantau. Ia diajak minum jamu yang membuatnya tertidur hingga kehilangan barang-barang miliknya

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Seorang warga Pelemgadung, Sragen, Jawa Timur menjadi korban penipuan orang tak dikenal. Barang berharga dibawa pelaku, korban ditinggalkan begitu saja dalam keadaan pingsan, di pinggir jalan sekitar tanjakan Dusun Ngrempak, Desa Kedungkeris, Nglipar, Gunungkidul.

Advertisement

Korban yang bernama Ambar Joko tersebut ditemukan oleh seorang warga setempat bernama Ngatijan pada Rabu (26/8/2015) pukul 05.30 WIB. Korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari (RSUD) Wonosari.

Dijumpai usai kesadarannya pulih, Ambar mengatakan, awal mula ia berangkat menggunakan pesawat terbang menuju Sragen dari tempat tinggal sekaligus kerjanya di Jayapura, Papua. Kemudian, sampai di Bandara Adisutjipto pada Selasa (25/8/2015) pukul 06.30 WIB.

Ia ditemui oleh seseorang yang mengaku bernama Herman dan akan berangkat menuju Sragen. Herman yang kemudian menawarkan bantuan untuk memberikan tumpangan menggunakan mobil Avanza berwarna silver dijemput oleh kerabatnya pada 07.30 WIB.

Advertisement

Ambar kemudian mengiyakan tawaran tersebut dan bersama-sama berangkat ke Sragen. Meski demikian, sekitar tiga kilometer dari bandara, ia diajak minum jamu oleh Herman.

“Katanya yang menjemput itu adiknya Herman, di dalam mobil saat itu ada lima orang. Mereka yang membeli jamu, kemudian saya juga diberi, dan meminumnya di dalam mobil,” ujar Ambar.

Begitu sampai Klaten, lanjut Ambar, ia mengaku kehilangan kesadaran dan tidak lagi mengingat kejadian apapun yang ia alami selanjutnya.

Advertisement

Meski demikian, Ambar menyebut kamera digital bermerk canon, telepon genggam bermerk cross dan uang berjumlah Rp1 juta miliknya yang ditaruh di dalam dompet raib. Padahal, selain barang-barang tersebut, ia juga membawa tas ransel berisi pakaian, perlengkapan mandi dan cemilan dari kulit sapi (rambak).

Kepala Kepolisian Sektor Nglipar, Kasiwon mengatakan masih mengembangkan kasus tersebut. Pasalnya, pihaknya menilai permasalahan yang dialami korban masih belum jelas. Meski demikian, pihaknya sudah menghubungi pihak keluarga korban.

“Kalau sudah jelas, nanti kita lanjutkan ke penyelidikan. Kalau ada perkembangan bisa juga kita melanjutkan ke penyidikan,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif