SOLOPOS.COM - Ilustrasi penipuan (JIBI/Solopos/Dok.)

Penipuan Gunungkidul menyasar dunia pendidikan dengan kedok beasiswa.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Sebanyak 35 wali murid di SMP N 2 Patuk nyaris menjadi korban penipuan. Modus yang dilakukan pelaku dengan memberikan iming-iming beasiswa berprestasi kepada anak-anak mereka.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Berdasarkan informasi yang dihimpun Harianjogja.com, Kamis (12/2/2015), modus penipuan bermula dari surat elektronik yang diterima pihak sekolah dengan alamat www.dirjen.dikdas@post.com. Lewat email itu, pihak sekolah diminta menyodorkan lima nama siswa dari masing-masing kelas untuk mendapatkan beasiswa. Di dalam laman itu juga tersedia formulir untuk diisi, mulai dari nama siswa, rangking, nomor rekening, nama orang tua dan nomor telepon. Awalnya pihak sekolah tidak curiga dan menyerahkan daftar nama siswa yang akan menjadi penerima beasiswa.

“Kita mengirimkan apa yang diminta. Apalagi mereka juga memberikan tenggat waktu hingga 16 Januari lalu,” kata Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Patuk Heri Miswanto kepada wartawan, kemarin.

Heri menjelaskan kejanggalan itu muncul usai ada laporan dari wali murid yang mendapatkan telepon oknum yang mengaku pegawai Kemendikbud. Oknum itu memberitahukan bila anak yang bersangkutan juga mendapatkan beasiswa.

“Orang tua murid juga sempat dimintai nomor rekening dan ATM. Namun karena ragu, maka dikonsultasikan ke sekolah dan kami jawab belum ada,” paparnya.

Berdasarkan temuan itu, sambung dia, pihak sekolah pun memutuskan meminta kepada 35 wali murid untuk melakukan pemblokiran terhadap rekening yang telah diajukan sekolah. Tujuannya, untuk mengamankan dan tidak menjadi korban penipuan.

“Kita diminta oleh pihak bank untuk tidak memberikan nomor PIN yang bersangkutan. Untuk itu, kami minta rekening yang dikirim diblokir,” seru Heri.

Lebih jauh dikatakan Heri, sebelum email tersebut dikirim, pihak sekolah menerima telepon dari Ilham Nurjanah, orang yang mengaku pegawai dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY. Namun, setelah dicek ke dinas, ternyata tidak ada pegawai yang memiliki nama itu.

“Semua wali murid langsung kami kabari atas kasus ini,” katanya.

Terpisah, Sekretaris Disdikpora Gunungkidul Bahron Rasyid saat dihubungi kemarin, mengaku belum mendapatkan laporan terkait kasus itu. Namun, dia berjanji akan melakukan penelusuran terkait kasus tersebut

“Informasi yang diterima harus dikonsultasikan ke dinas. Karena kami pasti akan memberikan bantuan untuk melakukan pengecekan terhadap informasi beasiswa yang diberikan,” kata Bahron.

Mantan Kepala Bidang Pendidikan Menengah itu meminta ke sekolah untuk lebih berhati-hati, sehingga tidak menjadi korban penipuan. Guru maupun pegawai di sekolah harus lebih teliti terhadap informasi yang masuk.

“Ini berlaku ke semua sekolah. Sebab, upaya-upaya penipuan bisa dilakukan dengan berbagai cara,” seru Bahron.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya