Jogja
Rabu, 2 Maret 2016 - 18:24 WIB

PENIPUAN TENAGA KERJA : Lulusan SMK Diminta Hati-hati Menerima Tawaran Pekerjaan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - TKI tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Minggu (12/7/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Rivan Awal Lingga)

Penipuan tenaga kerja bisa diantisipasi dengan berhati-hati saat menerima tawaran pekerjaan

Harianjogja.com, JOGJA-Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diimbau berhati-hati dalam menerima tawaran pekerjaan, agar tidak terjerumus dalam perdagangan manusia.

Advertisement

Kepala Dinas Pendidikan Kota Jogja, Edy Heri Suasana pada Rabu (2/3/2016) menjelaskan lulusan SMK disiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, dan disiapkan pula untuk langsung memasuki lingkungan kerja.

Bagi lulusan yang ingin langsung bekerja, disarankan untuk menerima tawaran kerja lewat jobfair yang diadakan oleh sekolah.

Karena apabila lulusan menerima tawaran kerja secara pribadi, misalnya dari perusahaan tertentu atau agen penyalur tenaga kerja, maka tidak ada yang bisa menjamin tawaran pekerjaan tersebut dapat dipertanggungjawabkan atau hanya kamuflase untuk menjerumuskan ke dalam perdagangan manusia.

Advertisement

“Kalau lewat jobfair sekolah, sekolah dapat menjamin kapabilitas dan kompetensi yang memberikan tawaran kerja itu,” ungkapnya.

Sementara itu ditemui terpisah, Kepala SMK Kejuruan Piri 1 Jogja Beny Setyo Wibowo mengungkapkan pihaknya juga meminta siswa berhati-hati apabila mencari pekerjaan tidak lewat jobfair yang diadakan sekolah. Siswa diminta mencari informasi seluas mungkin mengenai perusahaan yang diminati.

“Jangan mudah tergiur iming-iming perusahaan yang menawarkan pekerjaan. Meskipun tawaran itu diberikan oleh tetangga, atau orang yang sudah dikenal dekat,” ucap lelaki lulusan Universitas Negeri Yogyakarta itu.

Advertisement

Di sekolah yang dipimpinnya, memang sering didatangi perwakilan dari Perguruan Tinggi (PT) maupun perusahaan yang mencari peserta didik atau karyawan dari SMK Piri 1 Jogja.

Namun, bagi perusahaan dan PT yang belum pernah menjalin kerjasama, sekolah akan mencari tahu secara detail mengenai perusahaan atau PT tersebut.

“Langkah itu sebagai antisipasi agar siswa tidak terjerumus perdagangan manusia,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif