SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/SOLOPOS/Dok)

Penjambretan Bantul yang dilakukan komplotan dalam seminggu terakhir terjadi tiga kali.

Harianjogja.com, BANTUL– Aksi penjambretan kini marak di Kabupaten Bantul. Pelaku diduga berkomplot.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Bantul AKP Akbar Bantilan mengungkapkan dalam seminggu tidak kurang tiga kasus penjambretan terjadi di Bantul.

“Kejadiannya rata-rata dua hari sekali,” terang Akbar Kamis (29/1).

Pelaku mayoritas berumur 25-30 tahun. Mereka menjambret barang-barang berharga seperti uang, perhiasan dan telepon genggam. Aksi penjambretan ini terjadi di wilayah bagian Barat hingga Timur Kabupaten Bantul. “Contohnya ada yang ditemukan di Sedayu ada juga di wilayah timur,” ujarnya.

Belum lama ini, polisi baru saja meringkus dua pelaku jambret berinisial M dan A. Keduanya ditangkap di Gamping, Sleman setelah beraksi di Bantul. Dari keduanya, diketahui bila aksi penjambretan ini melibatkan komplotan pemuda.

Kepala Polres Bantul AKBP Surawan mengatakan, indikasi mereka berkomplot juga terlihat dari kendaraan yang mereka gunakan.

“Kalau di wilayah timur mereka biasanya menggunakan motor GL Pro,” terang Surawan.

Aksi penjambretan bahkan melibatkan siswa SMA. Pertengahan Januari ini, dua remaja berseragam SMA dikabarkan nekad menjambret telepon genggam seorang korban sesama pelajar di daerah Bambanglipuro Bantul. Hingga kini pelaku masih misterius.

Penyebab maraknya aksi penjambretan sampai sekarang tidak diketahui. Apakah semata karena himpitan ekonomi atau faktor lainnya yang mendorong anak-anak muda terjerumus ke dalam tindak kriminal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya