SOLOPOS.COM - Mahasiswa baru mengikuti pembukaan Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) Universitas Gajah Mada (UGM) 2022 di Lapangan GSP UGM, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (1/8/2022). (Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Solopos.com, SLEMAN — Pihak rektorat Universitas Gadjah Mada (UGM) membantah wacana penerapan uang pangkal. Meski demikian, UGM tetap berharap solidaritas mahasiswa yang berasal dari keluarga mampu untuk membantu pengembangan UGM.

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan UGM, Supriyadi, menjelaskan berdasarkan Pasal 10 Permendikbud No 25/2020 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi pada PTN di Lingkungan Kemendikbud Ristek, memperbolehkan PTN menarik di luar Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa yang diterima melalui jalur mandiri.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

“Mahasiswa yang diterima jalur mandiri itu boleh ditarik uang selain UKT, dari sisi peraturannya seperti itu. Semua PTN sudah melakukan itu,” ucapnya, Rabu (8/2/2023).

Menurutnya penerimaan dari UKT belum bisa menutup kebutuhan operasional. Sehingga ada subsidi yang sepertiganya ditanggung oleh pemerintah. Pemasukan lain juga didapat dengan bekerjasama dengan mitra melalui jasa riset dan lainnya.

“Dana tambahan untuk bisa menutup kekurangan atau memberikan subsidi agar pelaksanaan proses belajar mengajar untuk program S1 reguler dan S1 terapan ini bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan banyak orang tua dari mahasiswa UGM yang berasal dari keluarga mampu. Gajinya bahkan 5 sampai 6 kali dari gaji tertinggi di UGM. Secara statistik ada yang gajinya mencapai Rp200 juta per bulan.

Oleh karena itu, UGM berharap bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga mampu untuk bersolidaritas. Untuk berkontribusi mengembangkan pendidikan unggul di UGM.

“Bukan uang pangkal, tidak ada uang pangkal, tetapi kita mengharapkan solidaritas mereka,” kata dia.

Ia menekankan solidaritas ini ditujukan bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga mampu saja. Bagi mahasiswa yang diterima melalui jalur mandiri dan berhak mendapatkan subsidi maka akan tetap disubsidi.

“Jadi yang kami siapkan berbagai macam kebijakan agar tetap berkeadilan terhadap seluruh para mahasiswa,” paparnya.

UGM sudah memulai dengan Sumbangan Sukarela Pengembangan Institusi (SSPI) bagi mahasiswa yang diterima melalui jalur mandiri. Pada tahun akademik kemarin, kata Supriyadi, hanya 11,87 persen yang memberikan SSPI.

“Dan dari situ itu sekitar 70-an persen dari 11 persen tadi itu memberikan sumbangan institusi paling rendah,” ungkapnya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Tetap Bantah Uang Pangkal, Begini Penjelasan UGM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya