Jogja
Kamis, 9 Februari 2023 - 23:53 WIB

Penjelasan UGM Terkait Uang Pangkal Mahasiswa: Kampus Boleh Tarik di Luar UKT

Anisatul Umah  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mahasiswa baru mengikuti pembukaan Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) Universitas Gajah Mada (UGM) 2022 di Lapangan GSP UGM, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (1/8/2022). (Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Solopos.com, SLEMAN — Pihak rektorat Universitas Gadjah Mada (UGM) membantah wacana penerapan uang pangkal. Meski demikian, UGM tetap berharap solidaritas mahasiswa yang berasal dari keluarga mampu untuk membantu pengembangan UGM.

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan UGM, Supriyadi, menjelaskan berdasarkan Pasal 10 Permendikbud No 25/2020 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi pada PTN di Lingkungan Kemendikbud Ristek, memperbolehkan PTN menarik di luar Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa yang diterima melalui jalur mandiri.

Advertisement

“Mahasiswa yang diterima jalur mandiri itu boleh ditarik uang selain UKT, dari sisi peraturannya seperti itu. Semua PTN sudah melakukan itu,” ucapnya, Rabu (8/2/2023).

Menurutnya penerimaan dari UKT belum bisa menutup kebutuhan operasional. Sehingga ada subsidi yang sepertiganya ditanggung oleh pemerintah. Pemasukan lain juga didapat dengan bekerjasama dengan mitra melalui jasa riset dan lainnya.

Advertisement

Menurutnya penerimaan dari UKT belum bisa menutup kebutuhan operasional. Sehingga ada subsidi yang sepertiganya ditanggung oleh pemerintah. Pemasukan lain juga didapat dengan bekerjasama dengan mitra melalui jasa riset dan lainnya.

“Dana tambahan untuk bisa menutup kekurangan atau memberikan subsidi agar pelaksanaan proses belajar mengajar untuk program S1 reguler dan S1 terapan ini bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan banyak orang tua dari mahasiswa UGM yang berasal dari keluarga mampu. Gajinya bahkan 5 sampai 6 kali dari gaji tertinggi di UGM. Secara statistik ada yang gajinya mencapai Rp200 juta per bulan.

Advertisement

“Bukan uang pangkal, tidak ada uang pangkal, tetapi kita mengharapkan solidaritas mereka,” kata dia.

Ia menekankan solidaritas ini ditujukan bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga mampu saja. Bagi mahasiswa yang diterima melalui jalur mandiri dan berhak mendapatkan subsidi maka akan tetap disubsidi.

“Jadi yang kami siapkan berbagai macam kebijakan agar tetap berkeadilan terhadap seluruh para mahasiswa,” paparnya.

Advertisement

UGM sudah memulai dengan Sumbangan Sukarela Pengembangan Institusi (SSPI) bagi mahasiswa yang diterima melalui jalur mandiri. Pada tahun akademik kemarin, kata Supriyadi, hanya 11,87 persen yang memberikan SSPI.

“Dan dari situ itu sekitar 70-an persen dari 11 persen tadi itu memberikan sumbangan institusi paling rendah,” ungkapnya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Tetap Bantah Uang Pangkal, Begini Penjelasan UGM

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif