SOLOPOS.COM - Pemilik usaha penjualan motor bekas Harto Mulyo Motor Bambang menunjukkan stok sepeda motor bekas yang ia jual, Selasa (7/3/2017). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Penjualan kendaraan bekas di Jogja lesu

Harianjogja.com, JOGJA-Pedagang motor bekas mengeluhkan kondisi penjualan yang lesu. Untuk tetap menggerakkan roda penjualannya, mereka melakukan transaksi jual-beli antar sesama pedagang motor bekas.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Pemilik usaha penjualan motor bekas Harto Mulyo Motor Bambang mengatakan, penjualan tiga bulan pertama di tahun 2017 ini hampir sama dengan Desember tahun lalu. Penjualannya sepi.

Jika tahun lalu dipicu konsumen yang lebih tertarik membeli motor baru karena ada dealer yang memasang promo akhir tahun, tahun ini lebih disebabkan konsumen yang tidak bisa menembak KTP untuk pengurusan pembayaran pajak.

“Pemakai masih takut membeli motor bekas karena nanti waktu [membayar] pajak nggak bisa nembak KTP jadi mikirnya mereka harus balik nama. Makanya mungkin pemakai larinya ke motor baru karena sudah langsung atas nama pembeli,” tuturnya pada Harian Jogja, Selasa (7/3/2017).

Ia kerap mendengar konsumen mengeluhkan hal tersebut dan akhirnya mereka memilih beralih membeli motor baru daripada motor bekas. Menurutnya lesunya bisnis motor bekas tersebut merata dialami oleh hampir semua pedagang motor bekas. Menurutnya jika pedagang motor bekas harus menanggung biaya balik nama, mereka akan menanggung kerugian yang cukup banyak.

Ia mengakui, minat konsumen membeli motor bekas memang menurun. Pada Januari kemarin saja ia hanya mampu menjual 11 unit. Minimnya permintaan dari konsumen membuat pedagang merelakan barangnya untuk dijual kepada sesama pedagang motor bekas.

Bambang mengakui, harga jual untuk sesama pemain motor bekas memang lebih murah dibandingkan saat dijual kepada konsumen langsung. Namun yang terpenting baginya bisa memutar bisnis yang ia jalani. “Ya meski lebih murah yang penting bisa lebih murah,” tuturnya.

Minat terbesar konsumen motor bekas adalah pada motor matik. Setidaknya 60% dari total penjualannya adalah motor matik. Kondisi serupa juga dialami dealer motor bekas Arga Surya Motor di kawasan Janti.

Sebelumnya, Ilham Putra selaku penjaga dealer menyebut, motor matik yang menjadi idola konsumen adalah Honda Beat, Honda Vario, dan Yamaha Mio. “Dari 35 unit motor yang terjual tiap bulan, andil motor matik sebesar sampai 80 persen,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya